Jum'at, 19/04/2024 06:05 WIB

China Tuding AS Sebarkan Virus Politik di Majelis Umum PBB

 Beijing telah melepaskan COVID-19 ke dunia dengan menutup perjalanan di dalam negeri dan mengizinkan penerbangan ke luar negeri.

Presiden AS Donald Trump menghadiri Piknik Kongres di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, pada 21 Juni 2019. (Foto: AFP)

New York, Jurnas.com - China menuduh Amerika Serikat (AS) menyebarkan "virus politik" di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah Presiden Donald Trump menyalahkan Beijing atas wabah virus korona (COVID-19).

"Ketika komunitas internasional benar-benar berjuang keras melawan COVID-19, AS menyebarkan virus politik di sini di Majelis Umum," kata duta besar China untuk PBB, Zhang Jun, kepada awak media.

"Saya harus menekankan bahwa kebisingan AS tidak sesuai dengan suasana umum Majelis Umum," tambahnya.

Dalam pidatonya di Majelis Umum pada Selasa (21/9), Trump mengatakan, Beijing telah melepaskan COVID-19 ke dunia dengan menutup perjalanan di dalam negeri dan mengizinkan penerbangan ke luar negeri.

Ia juga mengatakan, PBB harus meminta pertanggungjawaban China atas tindakan mereka terkait pandemi COVID-19.

Trump berulang kali berusaha menyalahkan China atas pandemi dan dalam beberapa kesempatan menuduh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berpihak pada Beijing atas dugaan penundaan penyelidikan tentang asal-usul wabah virus korona.

Pemerintahan Trump mengklaim ada "bukti besar" bahwa COVID-19 konon berasal dari laboratorium di China, tuduhan yang ditolak mentah-mentah oleh WHO dan berbagai pakar ilmiah.

Beijing juga membantah keras klaim laboratorium yang tidak berdasar mengenai asal mula penyakit menular, yang ditularkan dari satwa liar ke orang-orang di kota Wuhan di China akhir tahun lalu.

Pada Selasa (22/9), AS menjadi negara pertama yang mencatat lebih dari 200.000 kematian, yang menyumbang lebih dari seperlima penghitungan global, dan menduduki puncak jumlah agregat warga AS yang terbunuh dalam Perang Dunia Pertama dan Perang Vietnam.

AS juga memiliki infeksi COVID-19 terbanyak di dunia, dengan kasus mendekati 6,9 juta. (Press TV)

KEYWORD :

Manjelis Umum PBB Amerika Serikat China Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :