Sabtu, 20/04/2024 09:23 WIB

Saudi Peringatkan Bahaya Laten Ikhwanul Muslimin

Menteri Urusan Islam Saudi Abdullatif Al Sheikh memperingatkan bahaya laten Ikhwanul Muslimin, yang sudah masuk dalam daftar organisasi teroris

Potret Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazziz dan putra Mohammed bin Salman (Foto: Fayez Nuredine/AFP/Getty Images)

Riyadh, Jurnas.com - Menteri Urusan Islam Saudi Abdullatif Al Sheikh memperingatkan bahaya laten Ikhwanul Muslimin, yang sudah masuk dalam daftar organisasi teroris.

"Ikhawanul Muslimin mempraktikkan terorisme yang mengerikan terhadap siapa pun yang memperingatkan bahaya mereka atau mengungkap metodologi mereka," kata Abdullatif di Twitter pada Selasa (22/9).

Dalam keterangannya , Abdullatif menyebut bahwa Sorourism merupakan faksi paling berbahaya dari organisasi tersebut.

"Mereka membentuk pemerintahan yang mendalam di negara-negara yang diganggu dengan mereka saat mereka berkembang biak di negara-negara itu, menekan, dan bahkan menghancurkan semua orang yang mengekspos mereka, menggunakan kebohongan, pemalsuan, pengkhianatan dan tidak takut kepada Allah," tambah dia.

Sorourism didirikan oleh Mohammed Sorour, seorang guru yang lahir di Dataran Tinggi Hauran di barat daya Suriah pada 1938 silam.

Sorour memeluk ideologi Persaudaraan dan mulai di wilayah Saudi di H’ail, sebelum pindah ke Provinsi Timur. Dia meninggalkan Arab Saudi pada 1975 ke Kuwait dan kemudian ke Inggris. Dia meninggal di Qatar pada 2016.

Sorourisme terinspirasi oleh Revolusi Islam Iran yang dipimpin oleh Ayatullah Khomeini dan sebagian besar pemimpinnya telah direkrut oleh Qatar.

Ketika pemberontakan Arab Spring meletus pada 2011, para Sorourist memimpin dalam menyebarkannya.

Pada 2014, Arab Saudi melarang Ikhwanul Muslimin dan menetapkannya sebagai organisasi teroris.

KEYWORD :

Arab Saudi Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :