Sabtu, 20/04/2024 03:29 WIB

Diseruduk PDIP Terkait Sejarah, Nadiem Langsung Klarifikasi

Penjelasan Nadiem sangat penting sebagai bagaian dari tanggung jawab komunikasi politik.

(Ilustrasi) anak sekolah, harus mendapat pelajaran sejarah

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim langung memberi klarifikasi terkait rencana penghapusan mata pelajaran sejarah dalam kurikulum SMA dan SMK.

Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Nadiem kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, bahwa kementriannya tidak akan menghapus pelajaran sejarah.

"Klarifikasi secara cepat dan langsung oleh Mendikbud kami apresiasi," ungkap Hasto, Minggu (20/9/2020).

Kepada Hasto, Nadiem menjelaskan bahwa yang akan dilakukan Kemendikbud adalah upaya menjadikan sejarah sebagai hal yang sangat relevan bagi generasi muda, dengan ditampilkan dengan cara yang kreatif, menarik, dan penuh dialog terkait relevansi sejarah bagi tumbuhnya semangat nasionalisme.

"Dengan cara itu, sejarah dapat menginspirasi”, ujar Hasto menirukan klarifikasi Nadiem.

Bagi Hasto, penjelasan Nadiem ini sangat penting sebagai bagaian dari tanggung jawab komunikasi politik, agar tidak ada persepsi yang salah atas setiap kebijakan pemerintah.

Karena itu, ia berharap ini jadi pelajaram agar ke depan hal-hal yang belum final dapat dikelola secara hati-hati, agar berbagai permutasi tidak menimbulkan persepsi yang berbeda.

"Sebab pendidikan itu untuk masa depan. Dengan klarifikasi tersebut, semua sepakat bahwa sejarah menjadi api semangat dan akar peradaban bangsa," tegas Hasto.

Bagi PDI Perjuangan, lanjutnya, politik pendidikan itu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ia hadir dalam kebijakan, sistem pendidikan, kultur, dan proses saling mencerdaskan guna menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Disertai tradisi berpikir kritis, namun tetap membumi pada kebudayaan bangsa.

Hasto pun mengingatkan pesan Bung Karno agar ilmu pengetahuan mengabdi pada kemanusiaan. Ini mengandung makna bahwa pendidikan itu membebaskan rakyat dari kebodohan, dan dengannya taraf kebudayaan Indonesia semakin meningkat, diwarnai dengan nilai-nilai luhur bangsa.

"Atas klarifikasi Mendikbud tsb, PDI Perjuangan mengajak seluruh komponen bangsa untuk benar-benar memperhatikan pendidikan sebagai faktor kemajuan bangsa yang begitu penting," katanya.

"Indonesia memiliki rekam jejak sejarah nusantara sebagai bangsa pemimpin. Nusantara dalam perspektif sejarahnya, mengandung kehebatan tentang posisi geopolitik yang begitu strategis, sehingga menjadi titik temu dan sintesa peradaban dunia," lanjut Hasto.

Terakhir, Sekjen partai banteng moncong putih berpesan, bahwa melalui pendidikan yang benar; pendidikan yang sarat dengan nation and character building, dan pendidikan yang memerdekakan, maka pendidikan adalah proses cetak biru, dengan pijakan sejarah yang kuat, akan lahirlah semangat untuk hadir sebagai bangsa pemimpin.

KEYWORD :

Nadiem Makarim PDI Perjuangan Pelajaran Sejarah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :