
Ilustrasi vaksin (foto: google)
Tel Aviv, Jurnas.com - Israel akan mengadakan uji coba perdana vaksin COVID-19 dengan 100 sukarelawan. Demikian keterangan Sheba Medical Center, Israel tengah, pada Kamis (10/9).
Uji coba rencananya akan dimulai pada Oktober nanti di rumah sakit Sheba dan Pusat Medis Hadassah di Yerusalem. Kedua tempat itu dipilih karena dianggap cukup besar untuk uji klinis.
Dikutip dari Xinhua, vaksin yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Biologi Pemerintah Israel (IIBR) itu didasarkan pada virus lain yang tidak berbahaya bagi manusia.
Forum Keluarga Desak Kesepakatan dan Negosiasi Militer Israel untuk Bebaskan Sandera yang Tersisa
Salah satu komponen virus ini telah digantikan oleh komponen novel coronavirus, yang bertanggung jawab untuk mengikatnya pada sel manusia.
Sistem kekebalan tubuh seharusnya mengidentifikasi situs pengikatan, dan mengembangkan antibodi untuk melawannya, mencegah virus corona terikat ke sel.
Jenderal Tinggi AS Sebut Risiko Perang Sedikit Mereda setelah Israel-Hizbullah saling Serang
Pada Juni lalu, IIBR mengumumkan keberhasilan uji coba vaksin pada hamster karena darah hamster yang divaksinasi tidak mengandung residu virus corona. IIBR juga mengembangkan antibodi untuk melawan virus.
Pada tahap pertama keamanan vaksin akan diuji, setelah relawan mendapatkan suntikan satu dosis vaksin melalui otot, tangan, atau bokong.
Jenderal Tertinggi AS Lakukan Perjalanan Mendadak ke Timur Tengah saat Ancaman Iran Membayangi
Jika terbukti vaksin tersebut tidak memiliki efek samping yang berarti, uji coba akan diperluas ke ratusan relawan, dan kemudian efektivitasnya juga akan diuji.
Zeev Rotstein, Direktur Jenderal Hadassah, mengatakan kepada situs berita Ibrani Ynet bahwa staf rumah sakit sudah siap, termasuk fasilitas khusus yang diperlukan untuk tahap pertama uji coba kompleks.
"Kami harus melakukannya sesuai aturan dan dengan cara yang sempurna yang akan baik, efisien, dan tanpa risiko tambahan," jelas Rotstein.
KEYWORD :Vaksin Covid-19 Israel Virus Corona