Selasa, 16/04/2024 12:36 WIB

Serangan Covid-19 Buat Warga Australia Lebih Religius

 adanya musibah penyebaran virus corona baru atau Covid-19 membuat warga Australia lebih religius dibanding sebelum wabah tersebut menyerang.

Ilustrasi Covid-19 di Australia. Foto: asiainsurancereview

Jakarta, Jurnas.com - Sebuah survei dilakukan di Australia menemukan bahwa dengan adanya musibah penyebaran virus corona baru atau Covid-19 membuat warga Australia lebih religius dibanding sebelum wabah tersebut menyerang.

Menurut survei tersebut, perubaan itu disebabkan karena pandemi Covid-19 mungkin memaksa warga Australia untuk tinggal di dalam rumah mereka dan mengisinya dengan lebih banyak berdo`a agar wabah tersebut segera berakhir.

Dilansir AA, Selasa (25/08), survei terhadap 1.002 orang yang dilakukan oleh peneliti sosial Australia Mark McCrindle menemukan lebih dari 35% orang lebih banyak berdoa dan 41% lebih banyak memikirkan Tuhan.

Australia melaporkan 15 kematian lagi yang menjadikan jumlah nasional menjadi 517 karena Covid-19 pada Senin (24/08), sementara negara itu melaporkan 121 infeksi baru, terendah sejak awal Juli. Sebagian besar infeksi dan kematian telah dilaporkan di negara bagian Victoria. Ada 24.916 kasus virus corona di negara itu dengan 19.411 pemulihan.

Menurut survei yang dilakukan antara 24 dan 28 Juli, seperempat orang yang diperiksa mengatakan bahwa mereka telah menambah waktu mereka untuk membaca Alkitab - teks suci umat Kristen. Hampir 40% populasi negara itu menganut agama Kristen.

Akibat penyebaran infeksi mematikan tersebut, pemerintah mengambil beberapa tindakan anti-COVID-19, termasuk penutupan Gereja.

Katie Stringer dari Leichhardt, seorang guru, mengatakan bahwa penutupan gereja lokal mereka memaksa mereka untuk meningkatkan spiritual warga di rumah masing-masing.

“Itu mengingatkan kami bahwa iman kami juga merupakan tanggung jawab kami dan bukan hanya tanggung jawab pendeta di gereja kami,” katanya. “Kami harus proaktif dalam berbicara dengan Tuhan.”

Menurut survei McCrindle, 47% responden mengatakan bahwa mereka memikirkan lebih banyak tentang kematian dan makna hidup saat berada di rumah di tengah wabah Covid-19 yang menyerang hampir di seluruh wilayah di dunia.

“Penelitian menunjukkan bahwa situasi COVID-19 ini telah mengguncang warga Australia dan membuat mereka berpikir tentang tujuan hidup yang besar,” kata McCrindle. "Itu membuat mereka memprioritaskan kembali hidup mereka."

KEYWORD :

Warga Australia Virus Corona Hasil Survei




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :