Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi (Foto: AP)
Dubai, Jurnas.com - Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Perserikatan Bangsa–Bangsa, Rafael Grossi, tiba di Iran pada Senin (24/8). Ini terjadi setelah Iran dan IAEA mengalami kebuntuan soal akses ke instalasi nuklir Iran selama beberapa bulan.
Teheran mengatakan kunjungan Grossi akan memperkuat hubungan dan membangun kepercayaan antara Teheran dan IAEA. Namun, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, Grossi mengatakan akan menjawab pertanyaan yang belum terselesaikan, khususnya, masalah akses.
"Selama IAEA bergerak berdasarkan ketidakberpihakan, kemerdekaan, dan menjauhkan diri dari tekanan politik negara lain, tidak akan ada masalah antara IAEA dan Teheran," juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan kepada wartawan, TV pemerintah melaporkan.
Dilansir dari Reuters, seorang pejabat senior nuklir Iran mengatakan pada Minggu (23/8) bahwa IAEA menginginkan akses dan pemeriksaan dua tempat, satu di dekat Teheran dan yang lainnya di dekat pusat kota Isfahan.
Kunjungan Grossi dilakukan setelah Washington minggu lalu mendorong Dewan Keamanan PBB untuk memberlakukan kembali sanksi internasional terhadap Teheran yang dicabut berdasarkan kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia.
Zelenskyy Tak Jamin Keamanan PLTN Zaporizhzhia
Namun, otoritas Iran mengatakan kunjungan Grossi tidak terkait dengan langkah AS untuk mengembalikan semua sanksi terhadap Iran, yang tidak didukung oleh pihak lain dalam kesepakatan itu, Rusia, China, Inggris, Prancis, dan Jerman.
Pada 2018, Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian dan menerapkan kembali beberapa sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Teheran. Iran telah membalas dengan mengurangi kepatuhan terhadap pembatasan pakta.
Khatibzadeh mengatakan Grossi akan bertemu dengan pejabat tinggi Iran selama kunjungannya, termasuk menteri luar negeri dan kepala nuklir negara itu.
KEYWORD :Rafael Grossi Instalasi Nuklir Iran DK PBB
