Jum'at, 26/04/2024 13:33 WIB

Siswa Sekolah Cendekia Baznas Raih Medali Olimpiade Matematika Internasional

Siswi kelas 8 SMP kelahiran 25 Agustus 2006 ini, bertarung bersama ratusan pelajar dari 21 negara lainnya, pada akhir Juli 2020 lalu.

Jakarta, Jurnas.com - Anggela tak menyangka, bahwa dirinya menjadi salah satu peraih medali pada olimpiade matematika skala internasional. Gadis asal Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat ini berhasil meraih medali perunggu pada penyelenggaraan Hong Kong International Mathematical Olympiad (HKIMO) Heat Round 2020 yang diselengarakan secara online.

Siswi kelas 8 SMP kelahiran 25 Agustus 2006 ini, bertarung bersama ratusan pelajar dari 21 negara lainnya, pada akhir Juli 2020 lalu. Beberapa negara yang ikut serta diantaranya, Bulgaria, Malaysia, Myanmar, Taiwan, Thailand, Hong Kong, Kyrgyzstan, Philippines, India, Australia, Kazakhstan, Ukraina dan lain sebagainya.

Ia merupakan murid Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB), sebuah lembaga pendidikan yang dikembangkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam penyediaan layanan pendidikan gratis bagi keluarga kurang mampu.

Di sekolah ini, Anggela aktif menjadi anggota Klub Matematika. Minatnya pada matematika memang sudah dimiliki sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), di saat yang lain justru sering ingin menghindarinya karena dianggap sulit.

Beruntung, tempat Anggela bersekolah ini, memiliki sebuah wadah yang memang sengaja disediakan oleh Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB) sebagai bentuk pengembangan minat dan keahlian para siswanya. Selain Anggela, terdapat 3 siswa SCB lain yang meraih medali dari olimpiade matematika ini, yakni Keisha Sulfa Al-Mutsawa (kelas 9, medali perunggu), Muhammad Fadil Azila Arifin (kelas 9, penghargaan merit) dan Rufaidah Khairani (kelas 8, penghargaan merit).

Anggela menuturkan, ia menghabiskan waktu selama 2 pekan untuk mempersiapkan diri pada mengikuti olimpiade ini. Di waktu kosongnya setelah jam pelajaran sekolah, ia berlatih soal-soal, mendalami peluang sejumlah materi yang akan keluar, mulai dari siang, hingga malam hari. Anggela dan ketiga siswa SCB lainnya juga didampingi oleh pembimbing dalam masa persiapan tersebut.

Ia mengucap syukur atas apa yang ia dan teman-temannya raih, karena kesempatan ini menjadikan mereka semangat untuk terus tumbuh dan berkembang. Anggela ingin bisa terus mengikuti ajang perlombaan matematika lainnya, untuk mengasah diri dan bisa membanggakan keluarganya, tempat ia sekolah, dan mengharumkan nama Indonesia.

“Kita semua belajar keras buat ikut olimpiade, kita masuk di klub matematika, saat belajar dibantu sama ustadz pembimbing yang ngajarin kita. Saya ingin terus berkembang, ikut olimpiade ini melatih saya untuk maju terus. Saya suka matematika,” kata Anggela.

Muhammad Zulqarnaen, pembimbing Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB) menuturkan, dari 4 siswa SCB ini, 2 diantaranya yakni Anggela dan Keisha berhasil meraih medali perunggu, dan berhak mengikuti olimpiade HKIMO babak Final Round pada 29 Agustus 2020 mendatang.

Ia menjelaskan, olimpiade ini berjalan dengan cara online, para peserta mengerjakan soal matematika melalui laptop yang tersambung ke perlombaan dan terkoneksi langsung melalui aplikasi langsung ke panitia. Olimpiade ini dibagi menjadi dua babak yakni babak pemasanan, dan babak final yang diselenggarakan akhir Agustus nanti.

Zulqarnaen menuturkan, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memberikan wadah kepada setiap murid SCB untuk meningkatkan minat dan keahliannya, salah satunya melalui sejumlah klub yang bisa diikuti oleh para siswa, seperti klub bela diri, matematika, wirausaha dan lain sebagainya. Sebagai cara untuk mengembangkan diri para siswa salah satunya ialah diikutsertakan pada ajang perlombaan. Seperti mengikuti Hong Kong International Mathematical Olympiad (HKIMO) Heat Round 2020 Online ini.

Ia menjelaskan, selama dua pekan lamanya, pelatihan intensif diberikan kepada para siswa SCB peserta olimpiade, mereka berdiskusi, memecahkan masalah, dan diberikan sejumlah soal-soal untuk berlatih, diantaranya seperti soal dengan topik aljabar/aritmatika, teori bilangan, geometri dan kombinatorika. Ada berbagai level tingkatan mulai dari TK, SD, SMP dan SMA. Kegiatan tahunan ini bekerjasama dengan Pusat Pendidikan Matematika (PPM) sebagai penyelenggara lomba di Indonesia, Ahad, 25 Juli 2020 lalu.

“Harapannya dengan mengikutsertakan siwa-siwa Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB) pada kompetisi seperti ini, mereka bisat terpacu motivasinya juga semangat untuk berkompetisi dan meraih prestasi,” kata Zulqarnaen.

Saat ini, Anggela dan Keisha, tengah mempersiapkan diri untuk kembali berjuang pada babak final HKIMO 2020. Zulqarnain berharap hasil terbaik bisa diraih oleh para muridnya pada baba final nanti, ia mengaku senang dan bangga bahwa murid-muridnya bisa mengikuti kompetisi berkelas internasional ini.

Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dikembangkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), berlokasi di Bogor. Sekolah ini diperuntukkan untuk para pelajar yang berasal dari keluarga tidak mampu, tidak kenakan biaya, alias gratis.
SCB memiliki motto membangun karakter-mengoptimalkan potensi. Setiap siswa menempuh pendidikan formal (kurikulum dinas pendidikan), pembinaan karakter islam, qur’an-hadist serta pengembangan potensi sesuai minat dan bakat.

KEYWORD :

Siswa Cendekia Baznas Olimpiade Matematika




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :