Sabtu, 20/04/2024 06:19 WIB

India Selangkah Lagi Produksi Massal Vaksin COVID-19

Modi mengulangi rencana untuk meningkatkan infrastruktur India dengan menghabiskan lebih dari 110 triliun rupee (USDS1,47 triliun) untuk sekitar 7.000 proyek.

Perdana Menteri India Narendra Modi menyapa petugas saat ia tiba untuk menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan di Benteng Merah bersejarah di Delhi, India, 15 Agustus 2020. (Foto: Adnan Abidi/Reuters)

New Delhi, Jurnas.com - Perdana Menteri India, Narendra Modi mengatakan, India tinggal menunggu persetuan ilmuwan untuk memproduksi massal vaksin virus corona (COVID-19). Itu disampaikan pada pidato Hari Kemerdekaan India ke-73 di Red Fort, New Delhi,Sabtu (15/8).

Dalam perayaan tahunan yang diadakan di Benteng Merah abad ke-17 dan diperkecil karena pandemi, Modi menyampaikan bahwa kesehatan dan kemandirian ekonomi sebagai prioritas utama pemerintahannya.

"Tidak satu, bukan dua, sebanyak tiga vaksin COVID-19 sedang diuji di India," kata Modi yang mengenakan sorban oranye dan putih yang melingkar dan menutupi mulut dan hidungnya dengan syal dengan warna yang sama setiap kali ada orang yang mendekatinya pada upacara tersebut.

"Seiring dengan produksi massal, peta jalan distribusi vaksin ke setiap warga India dalam waktu sesingkat mungkin juga sudah siap," kata Modi.

Di acara tersebut, tentara yang secara seremonial menyambut Modi berada di bawah karantina beberapa hari sebelum acara tersebut. Hanya sekitar 4.000 tamu yang diizinkan dan diminta duduk terpisah sejauh enam kaki.

Stan medis dengan ambulans didirikan untuk setiap peserta yang menunjukkan gejala COVID-19 selama masuk.

Meluncurkan Misi Kesehatan Digital Nasional untuk negara berpenduduk 1,3 miliar itu, Modi mengatakan dalam pidato Hari Kemerdekaan ketujuh bahwa catatan dari setiap tes kesehatan, penyakit, pengobatan, dan detail lainnya akan disimpan di bawah ID kesehatan.

"Baik itu membuat janji dengan dokter, menyetorkan uang, atau mencari dokumen di rumah sakit, misi akan membantu menghilangkan semua tantangan seperti itu," katanya.

Tanpa menyebut China, yang hubungannya mencapai titik terendah setelah bentrokan perbatasan terburuk dalam beberapa dekade yang menewaskan 20 tentara India pada Juni, Modi mengatakan kedaulatan negara adalah yang tertinggi.

"Siapapun yang memperhatikan kedaulatan negara, tentara negara telah menanggapi mereka dengan bahasa yang sama," katanya.

Modi juga mengatakan penting untuk meningkatkan kekuatan ekonomi India untuk meningkatkan pengaruh internasionalnya, dengan menekankan perlunya memotong impor dan meningkatkan ekspor produk yang memiliki nilai tambah.

Modi mengulangi rencana untuk meningkatkan infrastruktur India dengan menghabiskan lebih dari 110 triliun rupee (USDS1,47 triliun) untuk sekitar 7.000 proyek.

Pemimpin Partai Bharatiya Janata itu mengatakan, peningkatan infrastruktur itu akan membantu menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja dan mendorong bisnis kecil.

KEYWORD :

Vaksin COVID-19 India Narendra Modi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :