Sabtu, 27/04/2024 04:44 WIB

Dukung Kostratani, Penyuluh Sleman Lakukan Panen Padi Serempak

Tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat indonesia.

Panen padi. (Foto: BPPSMP)

Sleman, Jurnas.com - Mendukung program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), seluruh elemen termasuk Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan dan Perikanan (UPTD BP4) Wilayah II Godean, Sleman melakukan sinergi.

Bentuk sinergi ini dilakukan antara penyuluh pertanian, petugas POPT, dan peneliti dari BPTP Yogyakarta dalam melaksanakan kegiatan pendampingan dan pengawalan mulai dari tanam hingga panen serempak.

 

Kegiatan gerakan panen padi mendukung kedaulatan pangan berkelanjutan dilaksanakan bersama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Kepala BPTP Yogyakarta, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Kepala UPTD BP4 Wilayah II Godean, Muspika Kecamatan Godean, PPL dan juga kelompok tani (Poktan) Kragilan di Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupean Sleman.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Heru Saptono mengatakan, bersyukur panen padi seluas 50 hektare di Poktan Kragilan Tedjo kali ini bisa dilaksanakan serentak.

"Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan produksi padi dari 5,9 ton per hektare menjadi 6,9 ton per hektere bakan hingga 8 ton per hektare," ujar Heru.

Ia mengatakan, terdapat kenaikan signifikan, dan hal ini tidak terlepas dari Kerjasama semua pihak seperti penyuluh, petugas POPT, dan BPTP Yogyakarta serta penerapan pola tanam padi serempak, trap barrier system, gropyokan tikus saat fase olah tanah dan sanitasi lingkungan.

Heru juga berharap dari agar gerakan pola tanam serempak terus dilaksanakan oleh petani agar produksi padi bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi untuk mendukung kedaulatan pangan yang berkelanjutan.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyatakan tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat indonesia.

"Penyuluh harus mendampingi petani untuk genjot produksi, sama-sama turun ke lapangan, sama-sama tanam, olah tanah, panen, mengolah hasil panen, mendistribusikan hasil panen, sehingga petani mendapat penghasilan yang layak," ujar Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga menyampaikan untuk percepatan pembangunan pertanian, diperlukan sinergi dan koordinasi pelaksanaan program di lapangan, salah satunya dimulai di tingkat kecamatan untuk memperolehan data pertanian melalui Balai Penyuluh Pertanian (BPP).

"Kostratani merupakan gerakan pembaharuan pembangunan pertanian nasional berbasis teknologi informasi melalui optimasi tugas, fungsi, dan peran Balai Penyuluh Pertanian dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian," ujar Dedi.

"Penguatan BPP Kostratani juga dilakukan untuk mendukung gerakan pembangunan pertanian, seperti pendampingan dan pengawalan serta kolaborasi penyuluh pertanian dan petugas teknis fungsional lainnya," sambungnya.

Dedi juga mengatakan, implementasi dari kolaborasi penyuluh, petani serta petugas tenis lainnya dapat dilihat dari kegiatan percepatan tanam hingga panen padi seperti yang dilakukan di Sleman, Jawa Tengah.

KEYWORD :

Penyuluh Pertanian Sleman Dedi Nursyamsi Jawa Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :