Jum'at, 26/04/2024 13:23 WIB

Produksi Sayuran di Majalengka Melimpah meski Musim Kemarau

Selama ini kawasan Argapura dikenal sebagai sentra sayuran terbesar di Majalengka. 

Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto, melakukan kunjungan lapang ke sentra produksi aneka sayuran Kecamatan Argapura dan Pasar Induk Sayuran Majalengka, Minggu (9/8).

Majalengka, Jurnas.com -  Di tengah musim kemarau tahun ini, produksi aneka jenis sayuran di berbagai sentra terpantau aman. Seperti halnya di Majalengka, produksi sayuran tetap stabil memasok pasar lokal dan luar daerah.

Kondisi tersebut terungkap saat Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto, melakukan kunjungan lapang ke sentra produksi aneka sayuran Kecamatan Argapura dan Pasar Induk Sayuran Majalengka, Minggu (9/8).

Menurut Prihasto, hal ini sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang senantiasa mengingatkan, kendati dalam kondisi pandemi, sektor pangan harus tetap menjadi fokus utama pemerintah.

"Menarik, ternyata produksi sayuran tetap melimpah di tengah musim kemarau saat ini. Selain di lahan, saya juga cek langsung ke pasar induk setempat. Pasokan beberapa komoditas seperti bawang Merah, Kubis, Sawi, Wortel dan Kentang tampak melimpah," ujar Prihasto.

Selama ini kawasan Argapura dikenal sebagai sentra sayuran terbesar di Majalengka. Untuk bawang merah saja, dalam satu kali musim  tanam (satu tahun dua kali tanam) bisa mencapai 450 hektare hamparan di satu kawasan.

"Varietas yang banyak dikembangkan adalah Batu Ijo dan Sumenep. Harga di petani sangat menguntungkan, yaitu Rp17.000 per kilonya," terang pria yang disapa Anton itu.

Sementara saat melakukan panen bawang putih di lahan uji coba kemitraan antara pelaku usaha impor dengan petani di Desa Cibunut Argapura, Anton menyaksikan bawang putih lokal dapat tumbuh dan berumbi.

"Hasilnya cukup baik meski belum maksimal akibat kekurangan air. Hasil ubinan timbang basahnya sekitar 13 ton per hektare," jelas Anton kepada para petani.

"Lahan di sini cocok untuk pengembangan bawang putih, namun perlu selektif dalam memilih benih. Gunakan siung besar untuk jadi benih agar hasilnya mampu berdaya saing dengan impor," sambungnya.

Pengurus Gapoktan Sinar Raharja Desa Cibunut, Iwan, mengaku senang bermitra dengan pelaku usaha impor untuk mengembangkan bawang putih. Iwan berharap program bantuan pemerintah maupun importir bisa dilaksanakan tepat waktu sesuai musim tanamnya.

"Kami berharap program penanaman bawang putih maupun bawang merah bisa tersalurkan tepat sesuai dengan musim tanam, agar hasilnya lebih maksimal. Kami juga berharap dukungan sarana pengairan dari pemerintah untuk menghadapi musim kemarau," ujar Iwan.

Turut hadir pada kunjungan kerja Dirjen Hortikultura tersebut Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Dandim 0617/Majalengka, Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka, BPSB Jawa Barat, Pengawas Benih Tanaman (PBT), Pengawas Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Mantri Tani, Penyuluh Lapang, Pelaku Usaha, Petani dan tokoh masyarakat setempat.

KEYWORD :

Ditjen Hortikultura Prihasto Setyanto Bawang Merah Majalengka




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :