Kamis, 02/05/2024 14:45 WIB

Ambisi AS Perpanjang Embargo Senjata Iran

Embargo senjata terhadap Iran akan berakhir 18 Oktober di bawah kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia, yang dihentikan Washington pada 2018.

Perwakilan khusus AS untuk Iran, Brian Hook mengenakan masker berbendara AS-Israel selama pertemuan dengan perdana menteri Israel di Yerusalem al-Quds pada 30 Juni 2020. (Foto: AFP)

New York, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) terus melakukan berbagai cara untuk memperpanjang embargo senjata internasional terhadap Iran. Salah satunya melalui rancangan kedua resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Untuk bisa diadopsi, resolusi ini membutuhkan sembilan suara dari 15 suara anggota DK PBB. Selain itu, anggota tetap DK, terutama Rusia dan China tidak boleh memvetonya. Namun, beberapa diplomat mempertanyakan apakah Washington dapat mengamankan sembilan orang itu.

"Kami telah mengajukan resolusi yang menurut kami menyelesaikan apa yang menurut kami perlu dicapai," kata utusan AS untuk Iran, Brian Hook kepada Aspen Security Forum, yang diadakan secara virtual, Rabu waktu setempat (5/8).

"Cara mudahnya adalah dengan melakukan rollover dari embargo senjata. Itu tidak sulit. Ada banyak alasan di dunia ini untuk melakukannya. Tapi kami akan melakukan ini, dengan satu atau lain cara," sambungnya.

Embargo senjata terhadap Iran akan berakhir 18 Oktober di bawah kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia, yang dihentikan Washington pada 2018.

Dilnasir dari VOA, draf kedua yang diedarkan oleh Washington hampir tidak berubah dari teks pertama yang dibagikan dengan dewan pada bulan Juni.

Jika AS tidak berhasil memperpanjang embargo, itu mengancam akan memicu pengembalian semua sanksi PBB terhadap Iran di bawah proses yang disepakati dalam kesepakatan 2015.

Langkah seperti itu akan mematikan kesepakatan, yang disebut-sebut sebagai cara menangguhkan upaya Teheran mengembangkan senjata nuklir. Washington berpendapat hal itu dapat memicu sanksi karena resolusi DK masih menyebutkannya sebagai peserta.

Iran melanggar bagian dari kesepakatan nuklir sebagai tanggapan atas penarikan AS dan penerapan kembali sanksi oleh Washington.

"Selama Iran diizinkan untuk memperkaya, kami akan mengadakan diskusi ini: Seberapa dekat Iran dengan pelarian nuklir? Kami perlu memulihkan standar Dewan Keamanan PBB tentang tidak adanya pengayaan," kata Hook.

Iran membantah sedang berusaha mengembangkan bom nuklir. Para diplomat Iran mengatakan, Washington akan menghadapi pertempuran yang sulit dan berantakan jika mencoba memicu kembali ke sanksi.

AS harus mengajukan pengaduan ke dewan, yang kemudian harus memberikan suara dalam waktu 30 hari pada resolusi untuk melanjutkan pencabutan sanksi Iran. Jika resolusi itu tidak diajukan pada tenggat waktu, sanksi akan diberlakukan kembali.

Beberapa diplomat mengatakan, AS akan mengajukan keluhannya pada akhir Agustus untuk memastikan 30 hari berakhir pada September, sebelum Rusia mengambil kursi kepresidenan bergilir bulanan pada Oktober.

KEYWORD :

Embargo Senjata Amerika Serikat Iran DK PBB Brian Hook




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :