Rabu, 24/04/2024 20:38 WIB

Di Jeneponto, Syahrul Salurkan KUR, Alsintan dan Asuransi Usaha Tani Padi

Dukungan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan produksi pangan dalam negeri dan peningkatan komoditas ekspor Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri webinar menuju new normal yang digelar Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Unhas bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Jumat, 5 Juni 2020. (Foto: Kementan)

Jeneponto, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyerahkan sejumlah bantuan dalam rangka panen raya jagung di Desa Karelayu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (30/7) kemarin.

Bantuan di antaranya Kredit Usaha Rakyat, juga menyerahkan bantuan berupa klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk periode Januari - Juli 2020.

Ada enam orang petani yang menerima KUR yang dikucurkan oleh BRI senilai Rp400 juta dan BNI senilai Rp350 juta. Mereka adalah Syamsudin Liwang sebesar Rp250 juta, Bonro Rp75 juta, Zaenal Basri Rp50 juta, Bakri Rp25 juta, Tasdiq Rp200 juta dan Taruni Karmilah sebesar Rp150 juta.

Sedangkan bantuan berupa klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk lahan seluas 238.94 ha dengan nilai Rp1.433.640.000 diserahkan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto.

Pada kesempatan itu juga Syahrul menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) seperti traktor roda dua sebanyak 33 unit, traktor roda empat 3 unit, pompa air 12 unit dan hand sprayer sebanyak 25 unit dengan nilai Rp2.169.784.000

Dalam arahannya, Syahrul meminta kepada petani untuk memanfaatkan fasilitas yang dimiliki olrh Kementan. "Kami memiliki KUR masih Rp20 triliun lebih. Kami masih punya itu. Saya senang kalau bapak ibu bisa memanfaatkan itu. Pakai itu untuk keperluan bapak ibu," ujar Syahrul.

Menurut Syahrul, di tengah pandemi COVID-19 saat ini, presiden berpesan kepadanya agar tak ada satu orang pun yang kelaparan. "Ini saatnya kita membela bangsa dan rakyat. Ini pesan dari presiden, kamu harus turun. Yang paling penting tak boleh ada orang lapar," tegasnya.

Sementara Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, menegaskan jika Kementan akan mendukung pembiayaan para petani melalui KUR Pertanian. 

Menurutnya, dukungan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan produksi pangan dalam negeri dan peningkatan komoditas ekspor Indonesia.

"Kementan ingin mewujudkan Indonesia sebagai negara berkedaulatan dan mandiri pangan. Oleh karena itu, kita siap membantu pembiayaan melalui KUR agar hasil produksi lebih maksimal," tuturnya.

Akses pembiayaan KUR untuk petani sendiri tak memiliki syarat sulit. Di antaranya adalah memiliki KTP, memiliki lahan disertai bukti dan tergabung dalam kelompok tani serta beberapa persyaratan lainnya. 

"Bantuan KUR hingga Rp50 juta tanpa agunan. Kalau ada bank yang mempersulit laporkan kepada kami. Melalui program ini, pemerintah hadir di tengah-tengah bapak ibu sekalian," kata Sarwo Edhy.

"Jangan takut dan khawatir, kami ada di belakang bapak dan ibu. Pemerintah ingin petani sejahtera, bisa menyekolahkan anaknya lebih tinggi. Pemerintah ingin petani bisa membeli mobil dan kaya raya. Pemerintah tidak mengharapkan sesuatu kecuali petani makmur untuk memenuhi pangan Indonesia," sambungnya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Jeneponto Syahrul Yasin Limpo Asuransi Usaha Tani Padi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :