Jum'at, 19/04/2024 12:44 WIB

Menjaga Situs Bung Karno di Ende, Gus Jazil: Agar Anak dan Cucu Paham Sejarah Perjuangan Bangsa

Bung Karno pada masa itu diasingkan di kota kecil dan terpencil namun tetap gigih berjuang

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengunjungi situs rumah pengasingan Bung Karno di Ende, NTT

Jakarta, Jurnas.com - Setelah mengunjungi Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende; Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menuturkan berjuang untuk kemerdekaan bangsa merupakan perbuatan mulia dan luar biasa.

“Bung Karno pada masa itu diasingkan di kota kecil dan terpencil namun tetap gigih berjuang,” ujarnya, Ende, 28 Juli 2020. Untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dikatakan bangsa ini harus mengisinya dengan perbuatan nyata.

Di Ende banyak jejak dan peninggalan Sukarno saat menjalani masa pengasingan. Untuk itu politisi PKB berharap agar Kabupaten Ende mendapat perhatian dari pemerintah pusat. “Agar masyarakat Ende menjadi bangga dari apa yang dimiliki di tempat ini,” tuturnya.

Dirinya berharap situs pengasingan lebih mendapat perhatian dari pemerintah. Selama ini sepertinya di tempat itu hanya sebatas menjaga apa yang ada. Pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu mendorong agar di sekitar situs pengasingan ada lahan parkir sehingga kendaraan pengunjung tidak berhenti di jalan. Selain itu perlu adanya sentuhan teknologi dari koleksi-koleksi yang ada.

Dengan sentuhan teknologi diharap mampu lebih menjelaskan asal usul koleksi dan barang yang ada. “Misalnya, setrika yang ada itu buatan mana,” tuturnya. Sentuhan teknologi lewat digitalisasi koleksi maka bisa dijelaskan setrika itu bikinan daerah atau negara mana.

Jazilul Fawaid minta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperhatikan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende. Ia menyayangkan kalau bantuan dari pemerintah pusat diberikan bila sesuatu itu menguntungkan atau memberikan pendapatan.

Menjaga situs-situs sejarah perjuangan bangsa menurut pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu perlu agar anak dan cucu kita mengerti dan paham sejarah perjuangan bangsa. “Kita harus tahu betapa sulitnya Bung Karno dan keluarga hidup di pengasingan pada tahun 1934,” ungkapnya.

Generasi milineal lebih paham K-Pop sebab pemahaman dan pendidikan sejarah buat mereka belum disampaikan secara massif dan dengan teknologi dan budaya yang sesuai dengan perkembangan jaman.

KEYWORD :

Kinerja MPR Jazilul Fawaid Rumah Pengasingan Ende




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :