Sabtu, 20/04/2024 15:39 WIB

Beritakan Dana PON, Wartawan Bandung Diancam akan Dihabisi

Sebuah pesan singkat diterima wartawan Bandung, pada Sabtu (17/9). Isinya tidak enak, yang berkaitan dengan tayangan berita yang ditulisnya soal penggunaan dana PON di Jawa Barat

Tolak kekerasan terhadap wartawan./foto:docnet

Jakarta - Sebuah pesan singkat diterima wartawan Tribun Jabar pada Sabtu (17/9). Isinya tidak enak, yang berkaitan dengan tayangan berita yang ditulisnya soal penggunaan dana Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat (Jabar) 2016.

Berita yang ditulis M Zezen Zainal M itu tayang headline di koran cetak Tribun Jabar pada Sabtu (17/9) lalu, terkait penggunaan dana PON. Wartawan yang biasa bertugas di Gedung Sate Bandung itu tentu saja bingung dengan isi pesan yang mendadak penuh aroma intimidasi dan ancaman.

“Berita itu tayang pada koran cetak Tribun Jabar dan menjadi head line halaman 1 dengan judul "Menpora Ingatkan PB PON". Hati-hati Penggunaan Dana. Jangan Sampai Kasus PON Riau Terulang,” katanya, Selasa (20/9/2016).

Menurut Zezen, ia sebenarnya tak berprasangka soal kiriman pesan pendek tersebut. Namun, basa-basi yang dilanjutkan dengan pesan percakapan itu membuatnya kaget.

“Lalu beberapa menit kemudian nomor tersebut menelpon ke nomor saya, tapi tidak terangkat karena ponsel saya sedang diisi baterainya. Ketika melihat ada panggilan tak terjawab dan SMS, saya berinisiatif menelpon nomor bersangkutan namun tidak dijawab,” kata Zezen.

Beberapa menit kemudian, nomor tersebut mengirimkan pesan singkat bernada mengancam, dan memintanya tidak memberitakan lagi hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan dana PB PON, dan juga persoalan lainnya.

Zezen mendapat ancaman dari pesan pendek lagi pada pukul 14.26 WIB. Sebuah pesan dari nomor telepon yang berbeda dari yang pertama. Nomor tersebut mengaku sebagai anggota sebuah LSM.

“Pengirim pesan singkat kedua ini menelpon saya. Saya angkat. Dalam perbincangan tersebut dia menyatakan keberatannya dengan berita yg saya buat yang tayang pada hari Sabtu itu,” kata Zezen.

Pria yang mengaku anggota LSM itu ingin bertemu Zezen. Kata pria dalam telepon tersebut, ia dan teman-temannya tersinggung dengan berita pada hari Sabtu kemarin.

“Dia mengaku sudah tahu tempat tinggal saya. Dia bahkan mengancam akan membuat saya kapok bila masih terus membuat berita-berita yang mengkritisi PB PON. Dia dan beberapa orang yang terdengar di suara telepon mengancam akan menghabisi saya dan karier saya di Tribun Jabar,” kata Zezen.

Ancaman serupa masih diterima Zezen hingga sore ini jam 15.32 WIB. Zezen menerima telepon dengan nomor berbeda yang menrut Zezen penuh iintimidasi dan ancaman.

“Singkatnya, dalam perbincangan itu orang ketiga ini bersama orang pertama dan kedua yang kirim pesan singkat meminta saya untuk menghentikan pemberitaan-pemberitaan yang mengkritisi PB PON apalagi menulis hal-hal yang sensitif. Kembali ancaman pun kembali dilontarkan,” kata Zezen.

Sebagai jurnalis, Zezen meminta mereka pihak yang berkeberatan untuk menyampaikan hak jawab kepada redaksi Tribun Jabar. Namun mereka malah mengancam redaksi Tribun Jabar juga.

"Saya sempat menanyakan mengapa mereka keberatan, karena saya tidak merasa memberitakan mengenai ormas atau LSM mereka. Yangg saya beritakan hanya berita normatif mengenai warning dari Kemenpora kepada PB PON agar hati-hati menggunakan dana PON sehingga kasus PON Riau tidak terulang di PON Jabar,” kata Zezen, yang kemudian mematikan ponselnya.[]

KEYWORD :

jurnas tribun bandung wartawan berita diancam dihabisi intimidasi pon jabar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :