Kamis, 25/04/2024 09:07 WIB

Imbas Covid-19, Ekonomi Arab Terancam "Nyungsep"

Perserikatan Bangsa-bangsa memprediksi ekonomi baru negara-negara Arab akan mengalami penurunan akibat pandemi covid-19

Kepala KSrelief, Abdullah Al-Rabeeah dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan selama konferensi donor. (Foto: KSrelief)

Jakarta, Jurnas.com - Perserikatan Bangsa-bangsa memprediksi ekonomi baru negara-negara Arab akan mengalami penurunan akibat pandemi covid-19.

Penyebaran pandemi covid-19 diperkirakan akan menelan korban besar yang menyebabkan ekonomi berkontraksi sebesar 5,7 persen dan kerugian sekitar $ 152 miliar.

Perkiraan untuk beberapa negara Arab suram dengan ekonomi diperkirakan menyusut sebanyak 13 persen, menurut laporan yang disusun oleh Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Barat.

Sebanyak 14,3 juta orang mungkin didorong ke dalam kemiskinan, meningkatkan jumlah total menjadi 115 juta - seperempat dari total populasi Arab.

Dengan lebih dari 55 juta orang di wilayah ini mengandalkan bantuan kemanusiaan sebelum krisis COVID-19, termasuk 26 juta orang yang terpaksa mengungsi, banyak negara diharapkan berjuang dengan beban tambahan.

Meskipun negara-negara Arab bergerak cepat untuk berurusan dengan penyebaran virus corona, mencegah laju kematian terlihat di Inggris dan AS, mereka menghadapi tugas yang mustahil dalam melindungi ekonomi mereka dari antisipasi resesi global di era pasca-korona.

Laporan terpisah yang diterbitkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) awal bulan ini melukiskan gambaran suram bagi negara-negara Teluk. Negara-negara kaya minyak diperkirakan melihat ekonomi mereka menyusut sebanyak 7,6 persen, badan moneter menyimpulkan.

Terlepas dari perkiraan yang menekan, PBB mendesak negara-negara Arab untuk melihat ini sebagai peluang. “Ubah krisis ini menjadi peluang” dan mengatasi masalah yang sudah berlangsung lama, termasuk institusi publik yang lemah, ketimpangan ekonomi dan ketergantungan yang berlebihan pada bahan bakar fosil, kata Rola Dashti, kepala komisi PBB.

“Kita perlu berinvestasi dalam kelangsungan hidup, kelangsungan hidup orang, dan kelangsungan hidup bisnis,” tambahnya.

KEYWORD :

Pandemi Covid Negara Arab




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :