Kamis, 25/04/2024 16:19 WIB

Duta Pertanian Perkotaan Ubah Jakarta Lebih Hijau dengan Urban Farming

Berawal bertanam di pekarangan rumah kemudian berlanjut bertanam diatas saluran air didepan rumahnya.

Hendra Kurnia Harasjid adalah Duta Pertanian Perkotaan DKI Jakarta tahun 2017.

Jakarta, Jurnas.com - Image Kota Jakarta yang gersang, dan penduduknya yang dianggap tak peduli lingkungan, menggugah Hendra Kurnia Harasjid untuk mengubah image tersebut. Hasrat merubah image tersebut muncul saat masih menjadi karyawan sebuah perusahaan otomotif.

"Saya ingin merubah image pandangan orang tentang Jakarta adalah kota yang gersang dan tidak ada ke pedulian," ujar Hendra yang merupakan Duta Pertanian Perkotaan DKI Jakarta tahun 2017.

Ia memulai dengan menghijaukan rumahnya. Berawal bertanam di pekarangan rumah kemudian berlanjut bertanam diatas saluran air didepan rumahnya.

Dari aktivitas kecil tersebut kemudian berkembang dengan menghijaukan lingkungan sekitar wilayahnya. Berbekal pertukaran informasi, tentang bertani diperkotaan dari komunitas Belajar Bareng Hidroponik (BBHO) yang dibangun di jejaring social, Hendra melakukan pendekatan ke masyarakat untuk melakukan urban farming dengan terus memberi contoh dari tehnik semai, perawatan hingga panen.

Urban farming yang diusungnya terus meluas dan membawa Jakarta lebih hijau dengan pertanian. Hendrapun menjadi pelopor urban farming di Jakarta yang mengundang banyak masyarakat berkunjung untuk belajar. Hal ini pula yang mendasarinya mendirikan Pusat pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) diberi nama Harmani (Harapan Masyarakat Cikini) di Menteng Jakarta Pusat.

P4S Harmani yang dikelolanyapun giat melakukan sejumlah edukasi, seperti penyuluhan pertanian, pelatihan urban farming, menerima kunjungan, Praktek Kerja Lapangan anak sekolah SMK, magang skripsi mahasiswa, serta kunjungan masyarakat umum. Dan secara rutin pula P4S ini mendapat kunjungan mahasiswa dunia yang tergabung dalam AIESEC. AIESEC merupakan organisasi yang dikelola pemuda terbesar di dunia yang berbasis di 126 negara.

Hendra kini tengah mengembangkan bertanam sayuran dan kebun tanaman hias di bawah rel kereta api perbatasan antara kelurahan Cikini dan kelurahan Gondangdia kecamatan Menteng. Berkolaborasi dengan RW setempat, kebun tanaman hias dijadikannya pusat bermain.

"Untuk tanaman sayuran masih dalam pengembangan masih bertahap belum maksimal. Tanaman sayuran baru tiga rak hydroponik, dan mau mengembangkan aquaponik. Kalo kebun tanaman hias nya sudah bagus dan sudah jadi pusat bermain.,” terangnya.

Saat ini tidak hanya pekarangan tetapi Iapun menyulap atap rumah (roof top) menjadi kebun atap, pagar rumah menjadi taman vertikal. Lahan yang terletak di lantai tiga kediamannya seluas 7 x 15 meter persegi berubah jadi kebun. Beberapa jenis tanaman sayur seperti, lettuce (selada) , red lettuce, kangkung, bayam kemangi dan kale ditanam dengan sistem hidroponik, aquaponik dan vertiminaponik dan konvensional.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghimbau agar lahan-lahan kosong tidak dibiarkan sehingga tidak produktif sebagai sumber pangan. Ia mengajak agar masyarakat mengembangkan lahan sebagai sumber pangan untuk penopang ketahanan pangan.

Berbicara tentang ketahanan pangan, Dedi Nursyamsi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menyampaikan “ketahanan pangan bukan saja tentang kecukupan bahan pangan, namun juga menyangkut kemampuan memproduksi sendiri bahan pangan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, diantaranya pemanfaatan pekarangan”.

KEYWORD :

Duta Pertanian Jakarta Hijau Urban Farming Dedi Nursyamsi Hendra Kurnia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :