Rabu, 17/04/2024 02:46 WIB

Fadjry Djufry Sebut Ada Isi Pemberitaan soal Eucalyptus yang Bias

Saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) tengah melanjutkan riset eukalyptus, dan akan dilanjutkan dengan uji klinis bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan universitas.

Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry. (Foto: Humas Kementan)

Jakarta, Jurnas.com - Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian, Fadjry Djufry meluruskan pemberitaan terkait inovasi berbasis eucalyptu. Pasalnya, ada isi dalam pemberitaan yang yang banyak beredar bersifat bias dan menimbulkan disinformasi.

"Kami tegaskan kembali, sebagai lembaga pemerintah tidak diperkenankan melakukan aktivitas penjualan. Kami berinovasi sebagai kontribusi bagi negara di tengah pandemi. Latar belakangnya jelas, dengan memanfaatkan sumberdaya alam Indonesia yang luar biasa melimpah," ujar Fadjry dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (7/7).

Ia mengatakan, agar masyarakat dapat menjangkau produk berbasis eucalyptus tersebut, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan mitra industri, agar produksi inovasi hasil dalam negeri tersebut dapat dilakukan secara massal.

Keterlibatan industri diharapkan berdampak positif dalam mempercepat pemanfaatan produk tersebut, agar sampai di tangan masyarakat, mengingat Balitbangtan tidak boleh berbisnis sebagai lembaga riset.

"Prototype produk eukalyptus ini adalah hasil riset kolaborasi pusat penelitian dibawah litbangtan. Begitu juga lisensinya sudah dengan salah satu mitra industri. Soal harga mereka sendiri yang tentukan. Cost produksi kan sudah urusan mereka," tegas Fadjry.

Perihal penyebutan nilai produk yang dilansir media, menurutnya itu hanya preferensi harga yang diharapkan pihaknya." Kami ingin harganya nanti terjangkau. Tidak memberatkan beban masyarakat, sehingga manfaatnya dirasakan berbagai kalangan masyarakat," ujarnya.

Disamping itu, ia berharap kolaborasi yang dilakukan tersebut dapat mendorong kesejahteraan petani yang memproduksi bahan - bahan dasar dari produk inovasi berbasis eucalytus tersebut.

"Harapannya mitra kami ini dapat menyerap hasil petani kita. Seperti petani dari Lampung dan Medan yang sudah mengembangkan beberapa jenis eucalyptus. Uji efektivitas produk yang ada, harapannya mendorong agar produk ini segera produksi massal," ungkap Fadjry.

Menurut Fadjry, saat ini pihaknya tengah melanjutkan riset eukalyptus, dan akan dilanjutkan dengan uji klinis bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan universitas.

Dengan adanya kerjasama tersebut, menurut Fadjry, Kementan ingin memperkuat kolaborasi antar lembaga, agar nantinya hasil penelitian ini makin sempurna, dan makin bermanfaat.

"Jadi posisi kami sangat jelas, jangan ada yang salah persepsi, atau berpolemik lagi terkait ini, posisi kami Badan Litbang Pertanian dibawah Kementerian Pertanian adalah melakukan penelitian, serta uji laboratorium terhadap inovasi berbasis eucalyptus ini," tutup Fadjry.

KEYWORD :

Fadjry Djufry Antivirus Eucalyptus Pemberitaan Eucalyptus




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :