Jum'at, 26/04/2024 14:46 WIB

Sowan ke PBNU, Mendikbud Ajak Kolaborasi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menggelar silaturrahmi via daring dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Selasa (30/6).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim bersilaturrahmi dengan PBNU (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menggelar silaturrahmi via daring dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Selasa (30/6).

Dalam kesempatan tersebut, Nadiem menyampaikan apresiasi terhadap lembaga pendidikan di bawah pembinaan PBNU, yang menurut dia telah berkontribusi dalam pembangunan pendidikan nasional.

"Menurut saya tidak mungkin visi Presiden mengenai SDM unggul dan misi Merdeka Belajar tercipta tanpa partisipasi dari PBNU," kata Nadiem dalam keterangannya pada Rabu (1/7).

Webinar bertajuk `Memperkuat Mutu Pendidikan Kita` itu dihadiri oleh para pengurus Lembaga Pendidikan Ma`arif Nahdlatul Ulama (LP Ma`arif NU), Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU), dan Rabithah Ma`ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) atau Organisasi yang membidangi Pesantren di bawah pembinaan PBNU.

Kemdikbud, lanjut Nadiem, tidak mungkin dapat melakukan kerja pembangunan pendidikan nasional sendirian. Kerja sama dengan berbagai mitra pendidikan mutlak dilakukan, khususnya dengan besarnya cakupan pendidikan yang ada di Indonesia.

"Filsafat pemikiran kita berubah total. Kita akan bermitra dengan berbagai macam organisasi swasta, organisasi nirlaba, organisasi mancanegara, dan juga berbagai macam organisasi atau platform teknologi. Semuanya bisa menjadi mitra, dan inilah cara kita kembali ke filsafat gotong royong," ujar dia.

Menurut Mendikbud, Indonesia cukup berhasil dalam memberikan akses pada layanan pendidikan kepada setiap anak. "Namun, yang belum dilakukan adalah memastikan apakah mereka masuk sekolah benar-benar belajar atau tidak," ungkap Mendikbud.

Sementara itu, Ketua LPTNU, Prof. Mohamad Nasir mengatakan salah satu tugasnya ialah mengembangkan perguruan tinggi di bawah naungan NU. Dia juga mendorong inovasi pengaplikasian sistem e-learning, yang juga dapat mengurangi biaya operasional.

Prof. Nasir juga mendorong harapan adanya penggunaan satu platform yang terintegrasi untuk melakukan pendidikan, interaksi antara dosen dan mahasiswa, juga termasuk proses evaluasinya.

Hal ini, menurut mantan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) tersebut akan menjadi terobosan melalui pembelajaran secara virtual, sehingga mahasiswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, serta dapat saling berbagi.

KEYWORD :

PBNU Mendikbud Nadiem Anwar Makarim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :