Selasa, 16/04/2024 18:01 WIB

Taiwan Siap Tampung Pencari Suaka Hong Kong

Taiwan mendirikan kantor untuk membantu orang-orang yang ingin melarikan diri dari Hong Kong, pasca China memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional pada Selasa (30/6).

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen

Taipei, Jurnas.com - Taiwan mendirikan kantor untuk membantu orang-orang yang ingin melarikan diri dari Hong Kong, pasca China memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional pada Selasa (30/6).

Dikutip dari Aljazeera, Kantor Layanan dan Pertukaran Taiwan-Hong Kong dibuka di pusat Kota Taipei pada Rabu (1/7), di mana menteri senior Chen Ming-tong menyebut proyek itu "tonggak penting bagi pemerintah untuk lebih mendukung demokrasi dan kebebasan di Hong Kong".

Langkah ini diambil pada hari peringatan kembalinya Hong Kong ke pemerintahan China dari Inggris pada 1997, dengan janji otonomi dan kebebasan di bawah formula "satu negara, dua sistem" Beijing.

Taiwan sebelumnya kerap kali menunjukkan dukungan terhadap para pengunjuk rasa Hong Kong, dan sebaliknya menyatakan antipati atas upaya Beijing.

Pada Mei lalu, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menjadi pemimpin negara pertama yang menjanjikan bantuan untuk warga Hong Kong yang ingin pergi, akibat pengetatan kontrol China.

Sejak protes pro-demokrasi dimulai di Hong Kong tahun lalu, sekitar 200 orang telah melarikan diri ke Taiwan, menurut kelompok hak asasi.

Pejabat Taiwan sekarang bersiap-siap untuk pencari suaka lebih lanjut dengan diberlakukannya UU Keamanan Nasional yang menargetkan separatisme, subversi, terorisme dan kolusi dengan pasukan asing.

Chen, Kepala Dewan Urusan Daratan Taiwan, yang menetapkan kebijakan terhadap China, mengatakan kantor baru itu menunjukkan tekad pulau itu untuk membantu rakyat Hong Kong.

Dia memperingatkan bahwa Beijing bertujuan untuk menargetkan orang-orang di negara lain dengan hukum, yang mencakup penduduk tetap dan tidak tetap Hong Kong.

"Ini tidak hanya menargetkan penduduk di Hong Kong. Ini juga merupakan perintah yang dikeluarkan oleh Kerajaan Surgawi kepada orang-orang di seluruh dunia," tambah dia merujuk pada pemerintah China.

"Kami juga menyambut perusahaan multinasional untuk memindahkan kantor pusat mereka di sini," imbuh dia.

Chen menolak menyebutkan berapa banyak orang yang diharapkan, atau jumlah aplikasi yang diterima. Wakilnya, Chiu Chui-cheng, mengatakan kantor baru itu akan memiliki sekitar 24 staf dengan 20 hotline penyelidikan, dan para pejabat telah menerima "banyak panggilan". Dan mereka yang datang ke Taiwan harus melakukannya secara legal.

KEYWORD :

Pencari Suaka Taiwan Hong Kong UU Keamanan Nasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :