Selasa, 23/04/2024 18:12 WIB

Rusia: Sikap AS terhadap Perjanjian Larangan Uji Nuklir Paling Merusak

Rusia memperingatkan bahwa perlombaan senjata lainnya tidak akan terhindarkan jika perjanjian 2010 tidak diperpanjang.

Tentara tampak mengoperasikan sistem rudal Patriot di pangkalan militer Turki di Gaziantep. (Foto: AFP).

Moskow, Jurnas.com - Pemerintah Rusia mengatakan, Amerika Serikat (AS) mengambil sikap "destruktif" terhadap Perjanjian Larangan Uji Nuklir Komprehensif (CTBT) yang sudah berlangsung puluhan tahun.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia mengatakan, CTBT menghadapi tantangan serius dan menyerukan Washington mempertimbangkan kembali posisinya dalam pakta tersebut.

"Rusia menyerukan AS  mempertimbangkan kembali posisinya dan `memberikan lampu hijau` untuk mengubah perjanjian paling penting ini dari sudut pandang keamanan global menjadi instrumen hukum internasional yang berfungsi penuh," kata Kemenlu Rusia, Selasa (30/6).

CTBT diadopsi oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September 1996, yang melarang semua ledakan nuklir di semua lingkungan, tetapi belum diberlakukan karena belum ditandatangani atau belum diratifikasi oleh sejumlah negara.

AS menandatangani pakta tersebut. Sayangnya, sejauh ini menolak meratifikasinya. Rusia menandatangani perjanjian itu pada 1996 dan meratifikasinya empat tahun kemudian.

Secara keseluruhan, 183 negara menandatangani pakta tersebut, dan 166 negara telah meratifikasinya.

Pernyataan Rusia juga memperingatkan bahwa Washington memegang posisi paling merusak karena secara resmi menyatakan tidak memiliki rencana untuk meratifikasi CTBT.

Dikatakan bahwa begitu CTBT berlaku, itu dapat menciptakan perisai terhadap pengembangan senjata nuklir, mencegah proliferasi mereka.

Tahun lalu, Perjanjian Menengah-Jangkauan Nuklir Pasukan Menengah (INF) runtuh ketika Washington menarik diri dari perjanjian bilateral 1987 dengan Moskow. INF telah melarang semua rudal darat dengan jangkauan hingga 5.500 kilometer.

Perjanjian lain antara Rusia dan AS, START Baru, juga dalam bahaya kehancuran.

START Baru berakhir pada Februari 2021 tetapi dapat diperpanjang selama lima tahun dengan kesepakatan bersama. Rusia memperingatkan, perlombaan senjata lainnya tidak akan terhindarkan, jika perjanjian 2010 tidak diperpanjang. (Press TV)

KEYWORD :

Rusia Amerika Serikat Larangan Uji Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :