Kamis, 25/04/2024 19:55 WIB

Sekjen PDIP: Jaga Persaudaraan Nasional di Tengah Provokasi Politik

Merangkul semua pihak menyatu, dan mendorong para pemuda Indonesia bisa memajukan Indonesia di semua lini.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam sebuah webinar

Jakarta, Jurnas.com - Suhu politik nasional memanas, menyusul adanya pembakaran bendera berlambang banteng moncong putih dalam demonstrasi menentang Rancangan Undamg-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di depan gedung DPR, Rabu (24/6/2020) lalu.

Buntut pembakaran bendera pun terus berlanjut hingga ke daerah. Saling hujat dan perang argumentasi pun terjadi di ranah media sosial, bahkan semacam psywar.

Terkait hal ini, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan kader partainya tetap solid bergotong royong mewujudkan cita-cita Proklamator RI Bung Karno dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar Indonesia berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) dengan mengedepankan persaudaraan dunia.

Hal ini disampaikan Hasto dalam webinar bertajuk "Jas Merah: Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah, Ciptakan Sejarah Positif bagi Bangsa yang diselenggarakan Taruna Merah Putih dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno, Minggu (28/6/2020) malam.

"Akhir-akhir ini banyak pihak memprovokasi kita dan membakar bendera kita. Tetapi kita menampilkan diri sebagai partai yang taat hukum. Kita memiliki kader militan yang tidak membiarkan pihak lain merendahkan simbol partai," jelas Hasto.

Meski demikian, ia menambahkan PDIP tetap membangun persaudaraan nasional dan dunia, merangkul semua pihak menyatu, dan mendorong para pemuda Indonesia bisa memajukan Indonesia di semua lini.

Terlebih Bung Karno pernah mengingatkan agar pemuda tidak melupakan sejarah alias Jas Merah. Dengan begitu, lanjut Hasto, pemuda bisa berdikari untuk menguasai ilmu pengetahuan, ilmu dasar, dan mengembalikan kejayaan Indonesia tentang rempah-rempah nusantara.

"Bung Karno pernah berpesan, gantungkanlah cita-cita setinggi langit. Itu tidaklah mudah, tetapi kita didik untuk memberikan seluruh energi kita dengan bersemangat terus-menerus," katanya.

Politikus asal Yogyakarta ini mengingatkan, sepanjang pemuda dan pemimpin bangsa mau bertanggung jawab bersatu dalam bergotong royong, maka hal itu bisa terwujudkan. Indonesia, kata dia, bisa maju sebagai negara yang daulat secara politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan.

Hasto juga meyakini jajarannya tetap patuh pada perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk tetap menjaga maruah dan simbol-simbol partai. Presiden Kelima RI itu menginginkan partai terus bekerja bergotong royong memakmurkan bangsa Indonesia.

"Ingatlah pesan Ibu Megawati Soekarnoputri, bendera partai akan terus berdiri. Semua kader dan pemuda juga diminta untuk menjaga kemakmuran di seluruh lini ke depan. Salam perjuangan, merdeka. Berjuanglah dengan semangat, jayalah pemuda Indonesia untuk kemajuan bangsa," tandas Hasto, Sekjen PDI Perjuangan.

KEYWORD :

Pembakaran Bendera Persaudaraan Bung Karno




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :