Sabtu, 20/04/2024 13:03 WIB

Ekspor dan Impor Anjlok, Neraca Perdagangan Surplus US$2,1 Miliar

Surplus ini kurang menggembirakan karena mayoritas disumbang oleh penurunan ekspor sebesar 28,9% dan impor turun 42,2%

Gedung Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Pusat

Jakarta, Jurnas.com - Neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2020 surplus sebesar US$2,1 miliar. Surplus ini karena nilai ekspor lebih besar daripada impor, yakni ekspor sebesar US$10,53 miliar dan impor US$8,44 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, surplus ini kurang menggembirakan karena mayoritas disumbang oleh penurunan ekspor sebesar 28,9% dan impor turun 42,2%.

"Jadi, ekspor kita mengalami pertumbuhan negatif baik untuk industri pengolahan, pertanian dan pertambangan. Impor turun curam baik karena barang konsumsi dan bahan baku dan barang modal," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Jakarta, Senin (15/6/2020)

Sepanjang Mei 2020, neraca dagang tersebut disumbang oleh ekspor sebesar US$10,53 miliar dan impor sebesar US$8,44 miliar. Ekspor pada Mei 2020 mengalami penurunan sebesar 11,40%.

"Kalau dibandingkan pada posisi April 2020 maka nilai total ekspor pada mei 2020 mengalami penurunan 11,40% dan bisa dilihat bahwa selama April ke Mei ekspor migas mengalami kenaikan tetapi sebaliknya ekspor non migasnya turun," ungkap dia.

Sementara itu, lanjut dia nilai impor pada Mei 2020 mencapai US$8,44 miliar turun sebesar 32,65% dibanding April 2020. Penurunan ini disebabkan penurunan impor migas sebesar 23,04%.

"Untuk non migasnya mengalami penurunan yang cukup dalam 33,36%. Total nilai impor pada Mei 2020 kalau dibandingkan pada Mei 2019 menunjukkan pada bulan Mei 2020 ini menurun tajam sekali yaitu 42,20%. Dengan catatan impor migasnya hampir 70% sementara impor migasnya mengalami penurnan 37, 34%," tandas dia.

KEYWORD :

Neraca Perdagangan Ekspor Impor BPS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :