Jum'at, 26/04/2024 16:57 WIB

Dedi Mulyadi: Saat Ini Momentum Tepat Genjot Percepatan Tanam

Kementerian Pertanian menyatakan komitmen untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional khususnya yang ada di Jawa Barat saat ini di dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan ke depan.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi panen padi di Desa Bayu Lor Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang lakukan panen padi, Sabtu (6/6).

Subang, Jurnas.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi mendukung penuh program yang sedang dijalankan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yakni gerakan percepatan tanam April- September (ASEP) 2020.

"Saya sangat mendukung adanya program percepatan tanam ini untuk memerangi dampak dari pandemi Covid-19," kata Dedi dalam kegiatan Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT) di Desa Ciberes, Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang, Sabtu (6/6/).

Menurut Dedi, saat ini waktu paling tepat dalam melakukan percepatan tanam karena banyak masyarakat khususnya generasi muda yang biasa kerja di proyek belum bisa kembali bekerja karena belum normal.

"Saya minta para bupati untuk mengajukan berbagai programnya ke Kementerian Pertanian (Kementan). Mudah-mudahan dengan jeda waktu satu hingga dua bulan seperti saat ini masyarakat desa setelah menanam tetap menghasilkan uang sambil menunggu panen," ujar Dedi.

Di kesempatan yang sama, Syahrul menyatakan komitmen untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional khususnya yang ada di Jawa Barat saat ini di dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan ke depan.

"Dari apa yang kita saksikan hari ini, semangat petani yang terus berkobar itu menjadi tanda bagi saya bahwa sebenarnya kepedulian kita menghadapi Covid dengan daya tahan masyarakat melalui pertanian dan ketahanan pangan adalah sesuatu kekuatan," kata Syahrul.

Syahrul menjelaskan bahwa gerakan percepatan tanam padi ialah kelanjutan dari pertanaman musim tanam I atau musim hujan. Dengan sisa hujan pada bulan Mei-Juni maka musim tanam II yang disebut musim tanam gadu harus segera dikejar.

"Karena itu dengan sisa hujan bulan Mei-Juni ini maka seluruh jajaran Kementerian Pertanian bersama seluruh pemerintah daerah harus bisa memanfaatkan sisa hujan sampai bulan Juni-Juli,"sambungnya.

Syahrul mengatakan target luas tanam 2020 sebesar 11,66 juta hektare yang berpotensi menghasilkan 33,6 juta ton beras. Sementara stok beras akhir Juni 2020 diperkirakan masih mencapai 6,84 juta ton.

Terkait hal itu, Syahrul menerangkan bahwa potensi panen padi Mei 2020 mencapai 1,25 juta ha dengan hasil beras sebesar 3,43 juta ton. Sedangkan potensi panen padi Juni 2020 mencapai 0,74 juta ha, yang dapat menghasilkan beras sebesar 1,94 juta ton.

"Musim tanam dua, target kita di atas 5,6 juta hektar dan mudah-mudahan kalau ini bisa menghasilkan maka ketahanan pangan itu bisa kita jamin lebih baik," tutupnya.

Sementara itu, Bupati Subang, Ruhimat mengapresiasi kepedulian pemerintah pusat melalui Kementan yang begitu fokus meningkatkan produksi pangan di masa pandemi virus corona. Ketersediaan pangan di masa virus corona dan hingga saat ini dalam kondisi aman.

"Karena itu, Kabupaten Subang siap mendukung percepatan tanam padi dan peningkatan produksi pangan lainnya agar dampak yang ditimbulkan pasca pandemi corona tidak menyebabkan kegaduhan ekonomi," ungkapnya.

"Di Kabupaten Subang banyak lahan tidur, baik itu eks Perhutani maupun PTPN. Ini bisa kita optimalkan untuk menghasilkan pangan demi membantu penguatan pangan nasional," pinta Ruhimat.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Komisi IV Dedi Mulyadi Percepatan Tanam Syahrul Yasin Limpo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :