Sabtu, 20/04/2024 13:49 WIB

Dukung Ketahanan Pangan, Manggarai Barat Lakukan Gerakan Tanam Sayuran Organik

Pekarangan harus dioptimalkan sebagai lumbung pangan hidup untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga.

Manggarai Barat melakukan gerakan tanam sayuran organik. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Untuk menjaga ketahanan pangan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan salah satu langkah strategis yang dilakukan jajarannya adalah mengoptimalkan pekaranga dengan memanfaatkan setiap jengkal tanah kosong untuk ditanami berbagai komoditas pangan, seperti umbi-umbian, sayuran, dan buah-buahan.

Syahrul mandorong agar pekarangan dioptimalkan sebagai lumbung pangan hidup untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga.

"Ini momentum kita memproduksi pangan dari pekarangan sendiri, artinya akan membentuk kemandirian pangan bagi tiap-tiap rumah tangga, sehingga kebutuhan pangan dapat terpenuhi dari pekarangan", ungkap Syahrul.

Senada dengan arahan Mentan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan dalam kondisi seperti sekarang ini pemanfaatan lahan pekarangan benar-benar dirasakan manfaatnya.

Menurutnya ketahanan pangan bukan saja tentang kecukupan bahan pangan, namun juga menyangkut kemampuan memproduksi sendiri bahan pangan dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

"Kalau ini (pekarangan pangan) kita optimalkan, ketahanan pangan di Indonesia akan berkelanjutan. Kegiatan ini memicu masyarakat mandiri dan berpendapatan sehingga secara lestari bisa menanam kembali serta bisa menjadi sumber pendapatan ekonomi mereka, itu yang penting," pungkas Dedi.

Bak gayung bersambut, pada Selasa (2/6), Wakil Bupati Manggarai Barat Maria Geong bersama penyuluh pertanian dan petugas pertanian lainnya melakukan Gerakan Tanam Sayuran Organik di lahan pekarangan Kelompok Wanita Tani (KWT) Pelita Hati, di Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Wakil Bupati Manggarai Barat sangat mendukung program Kementan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan. Ia pun menyampaikan harapannya agar Kelompok Tani (Poktan) khususnya KWT Pelita hati dapat memanfaatkan momen ini sebaik mungkin, budidaya sayuran organik di pekarangan ini sangat banyak manfaatnya, terutama untuk mendapat pangan yang sehat dan gratis.
"Kedepan budidaya sayur harus menjadi prioritas dalam pemanfaatan lahan pekarangan, mengingat sayur adalah kebutuhan pokok bagi semua masyarakat," tutur Maria.

Sementara itu Ketua KWT Pelita Hati, Veronika mengungkapkan rasa bahagianya atas dukungan dari Wakil Bupati terhadap kelompoknya dan menyampaikan ucapan terimakasih dengan telah dilaksanakannya kegiatan tersebut.

"Kami sangat senang, karena mendapatkan arahan dan motivasi dari Wakil Bupati Manggarai Barat dan terimakasih kepada penyuluh pertanian yang terus mendampingi dan memberikan pengetahuan kepada kami, kedepannya kami akan terus menerapkan tanam sayur organik seperti ini," ungkapnya.

"Kami menanam aneka sayur organik diantaranya terong, sawi, tomat, bayam, kangkung, wortel, jahe, dan kunyit yang pengelolaannya mudah dan cepat panen sehingga bisa langsung dimanfaatkan," tambah Veronika.

Di tempat yang sama Koordinator Penyuluh Pertanian di Balai Penyuluhan Pertanain (BPP) Mecang Pacar, Borgias Satiman mengatakan kegiatan ini adalah langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang sehat, menjadi sumber ekonomi dan menambah gizi yang ada pada tubuh kita.

"Kami berharap KWT lainnya dapat mengikuti dan menerapkan apa yang telah dilakukan oleh KWT Pelita Hati, sehingga ketersediaan pangan khususnya sayuran dapat terjaga di Kabupaten Manggarai Barat," ungkap Borgias.

KEYWORD :

Ketahanan Pangan Manggarai Barat Gerakan Tanam Sayuran Organik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :