Jum'at, 26/04/2024 18:25 WIB

Peringatan Hari Susu, Dirjen Ketut Dorong Konsumsi Susu

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia tahun 2019 masih berkisar 16,23 kg per kapita per tahun. 

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, I Ketut Diarmita. (Foto: Ditjen PKH)

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita menekankan pentingnya mengonsumsi susu pada peringatan Hari Susu Nusantara, yang juga bertepatan Hari Kelahiran Pancasila pada Senin (1/6).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia tahun 2019 masih berkisar 16,23 kg per kapita per tahun. "Konsumsi susu di Negara kita masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain," ujar Ketut.

Susu memiliki banyak manfaat untuk pertumbuhan yaitu untuk regenerasi sel, menguatkan tulang dan gigi, menyokong pertumbuhan fisik, meningkatkan kecerdasan, mampu mencegah stunting pada anak-anak serta meningkatkan imunitas tubuh sehingga meminimalisir potensi terinfeksi agen penyakit.

"Di masa pandemi COVID-19 saat ini, konsumsi susu menjadi penting untuk peningkatan imunitas tubuh yang merupakan salah satu cara untuk meminimalisir potensi terinfeksi agen penyakit," ujar Ketut.

Ketut juga menyoroti pentingnya peningkatan populasi sapi perah untuk meningkatkan produksi susu dan memenuhi kebutuhan susu nasional. Populasi sapi perah Nasional pada 2019 sebanyak 561.061 ekor dengan produksi susu sebanyak 996.442 ton.

"Pertumbuhan populasi sapi perah dan pertumbuhan produksinya belum mampu mengimbangi pertumbuhan konsumsi, sehingga ketersediaan sebagian besar produk susu dan turunannya adalah melalui importasi yang semakin lama semakin meningkat," terangnya.

Dengan jumlah kebutuhan susu nasional 2019 mencapai 4.332,88 ribu ton, produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) di atas, hanya mampu memenuhi 22% dari kebutuhan nasional, sehingga 78%-nya berasal dari impor.

Selain itu, produksi susu saat ini masih didominasi oleh susu sapi, padahal kita memiliki potensi ternak lain seperti kambing perah (Kambing Peranakan Ettawa, Kambing Saanen) dan kerbau perah yang pemanfaatannya belum optimal.

"Berbagai permasalahan dan tantangan dalam pengembangan industri susu nasional harus didorong bersama melalui peran aktif dari semua pihak, tidak hanya pemerintah namun juga akademisi, swasta, industri dan tentu saja para peternak itu sendiri," sambungnya.

Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya keras dalam mengembangkan persusuan nasional untuk mencapai target pemenuhan kebutuhan susu nasional 2025 sebanyak 60% sesuai dengan Cetak Biru Persusuan 2013-2025 yang dikeluarkan Kemenko Perekonomian.

Pemerintah menyusun dan menetapkan berbagai program dan kegiatan untuk pengembangan persusuan, baik melalui APBN, APBD, maupun melalui kemitraan dengan industri dan lembaga pembiayaan.

Terkait upaya pemerintah untuk meningkatkan populasi sapi perah, Kementan memiliki program Sikomandan (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri), pemasukan bibit sapi perah untuk replacement induk dan dikembangkan di Balai Ternak Unggul Baturaden.

KEYWORD :

Peringatan Hari Susu Ketut Diarmita Konsumsi Susu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :