Jum'at, 26/04/2024 07:31 WIB

Hadapi Corona dan Kemarau, Syahrul Minta Mayarakat Manfaatkan Lahan Pekarangan

Setiap Kabupaten, Kecamatan, Desa bahkan petani harus memiliki stok pangan atau tempat penyimpanan/ lumbung pangan secara mandiri.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo kunjungan kerja ke Kelompok Wanita Tani (KWT) Biring Balang, kecamtan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan pada, Minggu (31/5).

Gowa, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani dan masyarakat tidak ragu memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga.

Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Kelompok Wanita Tani (KWT) Biring Balang, kecamtan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan pada, Minggu (31/5).

Syahrul megatakan, di tengah pandemi COVID-19, semua negara mengalami dampak secara ekonomi, termasuk Indonesia, semua bisnis berhenti dan mengalami kerugian, dan satu-satunya bisnis yang harus terus berjalan adalah pertanian.

"Dampak corona membuat banyak orang kehilangan pekerjaan, yang miskin menjadi semakin miskin. Maka, salah satu solusinya adalah dengan cara bertani. Rahmat Tuhan ada di sekitar kita, maka tanamlah yang bisa ditanam, karena bertani bisa membuat orang sejahtera, minimal bisa menyiapkan pangan secara mandiri," kata Syahrul.

Syahrul mengatakan pekarangan rumah dapat dimanfaatkan sesuai dengan selera dan keinginan masing-masing, mislanya dengan menanam tanaman produktif seperti tanaman hias, buah, sayuran, rempah-rempah dan obat-obatan.

"Dengan menanam tanaman produktif di pekarangan akan memberi keuntungan ganda, selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, juga bisa memberikan tambahan penghasilan," kata Syahrul.

Syahrul juga membeberkan strategi Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menghadapi COVID-19 dan kemarau panjang guna menjamin ketersediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia.

Di antara strategi itu adalah memanfaatan lahan rawa yang bisa menghasilkan 1,2 juta ton beras, memaksimalkan diversifikasi pangan lokal dan pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanam singkong, sagu, pisang, ubi jalar, shorgum dan tanaman lainnya.

Selanjutnya ialah membangun stok pangan nasional. Tekait hal ini, Syahryul meminta setiap Kabupaten, Kecamatan, Desa bahkan petani harus memiliki stok pangan atau tempat penyimpanan/ lumbung pangan secara mandiri.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Gowa, Adnan Purichta Iksan Yasin Limpo juga menyampaikan masyarakat Gowa sangat antusias dalam melaksanakan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang digulirkan Kementan melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan.

Program P2L adalah rumah penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumberdaya lokal secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan, Fitriani  menyampaikan penerima manfaat program P2L di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 198 Kelompok dan 100% sudah terealisasi.

"Di tengah Pandemi COVID-19, realisasi Progam P2L sengaja dipercepat karena manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat. Dengan tetap di rumah, masyarakat, khususnya ibu rumah tangga tetap bisa memenuhi kebutuha…

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Musim Kemarau Syahrul Yasin Limpo Lahan Pekarangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :