Jum'at, 26/04/2024 10:42 WIB

Petani Sumedang Sulap Olahan Ubi Jadi Makanan Favorit

Petani di wilayah Sumedang gencar memproduksi olahan pangan lokal berbahan dasar ubi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di wilayahnya maupun pendatang.

Olahan ubi. (Foto: Ist)

Sumedang, Jurnas.com - Mendukung gerakan Ketahanan Pangan Nasional melalui diversifikasi pangan, petani di wilayah Sumedang gencar memproduksi olahan pangan lokal berbahan dasar ubi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di wilayahnya maupun pendatang.

Ubi Cilembu salah satu varietas ubi jalar ras lokal yang cukup populer di kalangan konsumen semenjak tahun 1990-an. Ubi Cilembu lebih istimewa daripada umbi biasanya karena ubi ini bila dipanggang akan mengeluarkan sejenis cairan lengket gula madu yang manis rasanya. Karena itu, ubi Cilembu disebut juga dengan ubi si madu.

Bila ubi pada umumnya juga manis, rasa manis umbi Cilembu ini lebih manis dan lengket dengan gula madu. Manfaat mengkonsumsi ubi Cilembu secara rutin dapat menjaga kadar gula dalam darah, mencegah kanker, mencegah sakit jantung, mengatasi stress, berguna untuk diet, dan dapat mencegah penuaan dini.

Utik Mulyati atau lebih dikenal dengan Ma Utik, petani yang juga Ketua Pusat Pelaihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Putri Kareumbi menceritakan asal muasal adanya bisnis olahan pangan dari Ubi Cilembu.

"Berawal tahun 2014 keprihatinan saya terhadap harga ubi jalar yang tidak masuk grade dan dijual sangat murah, maka terpikir untuk meningkatkan nilai jual ubi tersebut dengan cara mengolahnya," ujar Utik Mulyati.

Bersama Ibu-ibu lingkungan rumahnya di Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang, Ma Utik mengolah ubi jalar menjadi berbagai produk seperti donat ubi, sistik ubi, dodol ubi, kremes ubi, es lapis ubi, eggroll ubi, gapit ubi, coklat ubi, eskrim ubi, aci ubi dan yang paling terkenal adalah keripik ubi dengan aneka rasa original, keju, keju pedas, karamel, bawang, coklat, jagung, dan balado.

"Alasan kami menawarkan produk aneka rasa karena saat ini keripik ubi sangat diminati oleh konsumen berbagai kalangan, namun kebanyakan hanya memiliki cita rasa manis saja yang cenderung membuat konsumen bosan. Karena itu kami memberikan cita rasa keripik ubi yang variatif yang dipadukan dengan aneka bumbu agar konsumen bisa mengeksplorasi berbagai cita rasa keripik ubi," jelas Ma Utik.

Kegiatan P4S Putri Kareumbi binaan Kementerian Pertanian dibawah koordinasi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang salah satunya pemanfaatan lahan pekarangan melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Sejak tahun 2018 hingga saat ini masuk klasifikasi P4S Madya, telah memiliki rumah bibit dan koleksi aneka tanaman sayuran dan buah-buahan.

Selain itu, P4S Putri Kareumbi juga aktif menjadi tempat magang bagi mahasiswa dan siswa diantaranya yang sering datang yaitu dari UNPAD, UNWIM, Polbangtan Bogor, IPB, ITB, dan SPP-SPMA Tanjungsari.

Pemasaran produk olahan Ma Utik baik secara langsung, melalui berbagai kanal media sosial yang dimiliki seperti twitter, instagram, facebook, juga mendaftarkan ke marketplace seperti shopee.co.id, tokopedia.com, bukalapak.com, dan juga memiliki website penjualan sendiri dengan alamat situs ubimautik.com.

Keripik ubi Cilembu Ma Utik juga dipasarkan di berbagai toko kue terkenal seperti Kartikasari Bandung sejak tahun 2015, Carreffour sejak tahun 2017, Kunafe dan di Asia Plaza Sumedang sejak tahun 2019. Harga yang dibanderol untuk olahan keripik antara Rp 12.000-Rp 15.000/kemasan, dengan omzet yang diperoleh rata-rata 20 juta/bulan.

Keberhasilan P4S Putri Kareumbi ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo yang mengajak seluruh insan pertanian untuk membangun pola hidup sehat dengan konsumsi pangan lokal.

"Kita dorong diversifikasi pangan lokal dengan mencoba menghidupkan pangan lokal dengan membangun home industri pertanian di setiap wilayah tingkatan wilayah," ujar Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga menyampaikan agar kita harus terus menerus melakukan pengembangan pangan lokal di Indonesia yang sangat beragam jenisnya dan kaya manfaat dan bergizi tinggi.

Dengan memaksimalkan pangan lokal maka pendapatan petani bisa meningkat, kesejahteraan petani pun bisa membaik, begitu juga pedagang yang akan diuntungkan dan tentu yang pastinya penyediaan pangan sehat dan bergizi untuk masyarakat Indonesia”, tegas Dedi.

KEYWORD :

Petani Sumedang Olahan Ubi Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :