Kamis, 25/04/2024 12:49 WIB

Gus Menteri Temukan 12 Desa di Banten Belum Salurkan BLT Dana Desa

Kesebelas desa di Kecamatan Waringinkurung tersebut sepakat untuk menyalurkan dana desa secara serentak pada Kamis (4/6) mendatang

Gus Menteri Halim Iskandar sidak penyaluran BLT Dana Desa di Provinsi Banten (Matin/Humas Kemendes)

Serang, Jurnas.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar pada Sabtu (30/5) menggelar inspeksi mendadak (Sidak) penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa di Provinsi Banten.

Sidak digelar di dua lokasi yakni Desa Waringinkurung, Kecamatan Waringinkurung di Kabupaten Serang dan Desa Saga, Kecamatan Balaraja di Kabupaten Tangerang.

Dalam sidak di Desa Waringinkurung, Abdul Halim Iskandar yang biasa disapa Gus Menteri ini temukan tidak hanya Desa Waringinkurung yang belum menyalurkan BLT DD. Namun, masih terdapat 10 desa lainnya di Kecamatan Waringinkurung yang belum menyalurkan BLT Dana Desa.

"Ada 11 desa di Kecamatan Waringinkurung yang belum menyalurkan. Masalahnya, ada yang menunggu sinkronisasi data kabupaten karena takut dobel, ada yang sudah sinkron akhirnya merevisi data, hingga keterlambatan penyaluran dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Desa (RKD)," kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Namun demikian, kata Gus Menteri, kesebelas desa di Kecamatan Waringinkurung tersebut sepakat untuk menyalurkan dana desa secara serentak pada Kamis (4/6) mendatang.

"Kita tegaskan bahwa BLT Dana Desa harus segera cair tanpa harus menunggu sinkronisasi Karena masyarakat pasti menunggu. Apalagi, data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sudah ditetapkan dalam Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) dan dana desa sudah langsung ke Kas Desa. Jadi, segera untuk menyalurkan BLT Dana Desa," katanya.

Berdasarkan rekap data penyaluran BLT DD di Kecamatan Waringinkurung terdapat 11 desa yang BLT Dana Desa untuk tahap pertama siap disalurkan secara serentak pada Kamis (4/6) dengan total anggarannya sekitar 506 juta yang akan disalurkan ke KPM sekitar 844 KK.

"Kalau ada yang dobel, kembalikan. Lalu, kalau gak kembalikan karena sudah habis terpakai, ada tahap berikutnya untuk mengembalikannya. Yang jelas, penerima manfaat BLT Dana Desa ini jangan sampai dobel dengan Jaring Pengaman Sosial (JPS) pemerintah yang ada seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan non tunai (BPNT), Program Kartu Pra Kerja, dan program bantuan pemerintah lainnya. Bahkan, ditambahkan sasarannya yakni keluarga yang memiliki rentan penyakit menahun atau sakit kronis," kata Pria kelahiran Jombang ini.

Usai dari Desa Waringinkurung, Gus Menteri melanjutkan sidak ke Desa Saga, Kecamatan Balaraja. Di Desa Saga ini, Gus Menteri kembali mendapatkan hasil belum salurnya BLT DD untuk 220 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Belum salur karena Pemerintah Desa masih menunggu validasi data penerima manfaat dari Pemerintah Kabupaten.

"Kita masih menunggu validasi data dari Kabupaten. Kita tidak berani menyalurkan karena Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten juga memberikan BLT. Cuma sampai sekarang belum disalurkan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten. Jadi, kita gak berani menyalurkan karena takut dobel," kata Kepala Desa Saga Sarnata kepada Gus Menteri.

Gus Menteri menyarankan kepada Kepala Desa untuk tidak menunggu validasi data karena data penerima manfaat dari BLT DD sudah ditetapkan dan diajukan ke Pemerintah Kabupaten.

"Kalau sudah Musdesus dan ditetapkan penerimanya, segera salurkan. Tidak usah menunggu validasi dari kabupaten. Kalau takut dobel, kan nanti minta dikembalikan. Yang jelas, kalau penerima manfaat dari BLT DD sudah ditetapkan melalui Musdesus, tolong segera disalurkan," katanya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Desa BLT Dana Desa Banten




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :