Jum'at, 19/04/2024 19:28 WIB

Serahkan Alsintan, Kementan Minta NTT Tanam Dua Kali Setahun

Untuk mengamankan pasokan beras ditengah pandemi COVID-19, Kementan telah melakukan gerakan percepatan tanam padi 5,6 juta hektar, pada musim tanam dua di 33 provinsi.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyerahkan bantuan Alsintan saat berkunjung ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (29/5).

Kupang, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani, berupa 40 traktor dan alat pertanian yang lain saat berkunjung ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (29/5).

Pada kesempatan tersebut, Syarul berharap NTT dapat melaksanakan upaya tanam dua kali setahun. "Kunci daerah yang bisa maju itu kalo kepala daerahnya punya managemen agenda pertanian, yang diturunkan berupa kebijakan pemerintah. Untuk itu Pak Gubernur, NTT tidak boleh mundur petani bertanam 2 kali setahun," kata SYL.

Mentan SYL mengatakan bahwa Program Tanam Jagung Panen sapi (TJPS) yang saat ini sedang dikerjakan pemerintah NTT, akan mampu membawa NTT keluar dari kemiskinan dan menjadi sejahtera. Menurutnya sektor pertanian adalah sektor yang menjadi jawaban, dan diunggulkan setelah melewati pandemi Covid-19.

“Didalam kondisi Covid seperti ini, ekonomi yang bisa jalan adalah pertanian. karena ini masalah perut. Dalam 100 hari lagi kita mau lihat perkembangan NTT,” ucapnya.

SYL memaparkan prognosa produksi dan kebutuhan beras nasional, hingga akhir Desember 2020 stok beras masih akan tersedia sebanyak 4,7 juta ton beras. Untuk mengamankan pasokan beras ditengah pandemi COVID-19, Kementan telah melakukan gerakan percepatan tanam padi 5,6 juta hektar, pada musim tanam dua di 33 provinsi.

Pemerintah menargetkan program itu bisa menghasilkan produksi beras sebesar 15 juta ton pada Juli- Desember 2020. Paling tidak untuk target pesimistis bisa mencapai 13,2 juta ton.

Kementan juga memiliki 3 program alternatif untuk mengamankan pangan masyarakat Indonesia, diantaranya optimalisasi lahan rawa 400 ribu hektar yang diperkirakan dapat menghasilkan 1,2 juta ton beras. Selain itu, melakukan diversifikasi pangan, hingga membuat lumbung pangan disetiap provinsi.

“Jadi NTT harus punya lumbung pangan sendiri dan setiap kecamatan akan terkoneksi. Bersama kami (Kementan) membuat konstraling (komando stategi penggilingan), dimana ini akan menjadi lumbung pangan yang ada di kecamatan,” ucap SYL.

Untuk pertanian di NTT, Kementan memberikan bantuan senilai 103,063 milyar. Harapannya, pemerintah daerah lebih menggiatkan lagi pertanian.

Di kesempatan yang sama, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian yang telah menaruh perhatian khusus terhadap NTT.

“Kita bersyukur walaupun di masa pandemi Covid-19, tetapi Pak Menteri dan rombongan tetap kerja dengan semangat yang luar biasa, untuk memperhatikan pengembangan sektor pertanian di NTT,” ungkapnya.

Viktor mengungkapkan beberapa masalah pertanian yang masih terus diatasi pemda NTT, hingga saat ini adalah perbaikan pengairan. Transformasi budaya tanam 2 kali setahun yang disampaikan Mentan, menurutnya memberikan energi dan semangat, untuk terus memaksimalkan potensi wilayah.

Viktor bercerita hampir semua kebutuhan masyarakat NTT, saat ini berasal dari luar daerah, sehingga supply chain tidak memberikan nilai tambah provinsi NTT, sehingga pertanian satu satunya yang bisa diandalkan untuk dipenuhi.

“Saya ingin mengembalikan kejayaan NTT Pak Menteri, salah satunya sebagai penghasil protein yang dapat kami hasilkan,” tukasnya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Alat Mesin Pertanian Komoditas Jagung




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :