Kamis, 18/04/2024 11:06 WIB

PBB Minta Aktor Asing Berhenti Ikut Campur Konflik Libya

Sejak 2014, Libya telah terpecah dengan pemerintah yang diakui secara internasional mengendalikan ibukota Tripoli dan barat laut

Logo PBB (Foto: Beapeacekeeper)

Jakarra, Jurnas.com - Utusan Duta Besar PBB PBB itu mendesak Dewan Keamanan menekan para aktor asing agar berhenti membantu negara-negara yang bertikai di Libya. Ia juga memperingatkan bahwa banjir senjata dan tentara bayaran hanya akan mengintensifkan pertempuran.

Negara penghasil minyak itu menghadapi kekacauan setelah penggulingan pemimpin Muammar Gaddafi yang didukung NATO pada 2011.

Sejak 2014, Libya telah terpecah dengan pemerintah yang diakui secara internasional mengendalikan ibukota Tripoli dan barat laut, sementara pemimpin militer Khalifa Haftar di Benghazi memerintah negara itu. timur.

Haftar meluncurkan serangan tahun lalu untuk merebut Tripoli. Dia didukung oleh Uni Emirat Arab, Mesir, dan Rusia, sementara pemerintah didukung oleh Turki. Libya telah berada di bawah embargo senjata PBB sejak 2011.

"Dari apa yang kita saksikan dalam hal gelombang besar persenjataan, peralatan, dan tentara bayaran ke kedua belah pihak, satu-satunya kesimpulan yang bisa kita tarik adalah bahwa perang ini akan meningkat, meluas dan memperdalam," kata utusan utusan PBB Libya Stephanie Williams kepada Dewan, dilansir Middleeast, Rabu (20/05).

"Kita tidak harus membiarkan Libya lolos. "Dewan ini dapat memastikan keamanan kolektif yang diamanatkan untuk dipertahankan dengan menerapkan tekanan yang konsisten dan kredibel pada aktor-aktor regional dan internasional yang memicu konflik."

Kontraktor militer swasta Rusia Wagner Group memiliki hingga 1.200 orang yang dikerahkan di Libya untuk memperkuat pasukan Haftar, menurut sebuah laporan PBB.

"Semua aktor yang terlibat dalam konflik di Libya harus segera menangguhkan operasi militer," kata Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft.

"Mereka harus menghentikan transfer peralatan dan personel militer asing yang sedang berlangsung ke Libya, termasuk tentara bayaran Grup Wagner."

Dewan Keamanan telah berulang kali meminta semua negara untuk mematuhi embargo senjata dan tidak untuk campur tangan atau mengambil tindakan yang akan memperburuk pertempuran. Dewan dapat memanggil negara bagian secara terbuka atau menjatuhkan sanksi yang ditargetkan

KEYWORD :

Lembaga PBB Konflik Libya Tangan Asing




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :