Jum'at, 26/04/2024 09:52 WIB

Ekspor Terhenti, Olahan Bawang Merah Brebes Laris di Pasar Domestik

Berdasarkan data Kementerian Pertanain (Kementan), produksi bawang merah Brebes mencapai 290.813 ton per tahun, dengan luas tanam sekitar 24.783 hektare.

Proses pembersihan bawang merah. (Foto: Ist)

Brebes, Jurnas.com - Di tengah pandemi virus corona baru (COVID-19), petani bawang merah asal Brebes, Jawa Tengah melakukan sejumlah inovasi, agar bisnis bawang yang notabene urat nadi kehidupan mereka, bisa tetap bertahan.

Salah satu cara yang dilakukan adahlah membuat produk olahan pasta bawang merah. Peminat pasta bawang merah Brebes ternyata sudah sampai ke negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi.

Pasta bawang merah biasanya digunakan sebagai salah satu bumbu makanan. Pasta ini mampu bertahan hingga 6 bulan dalam suhu ruang. Bahkan, bisa sampai setahun, jika disimpan dalam ruangan pendingin

"Rata-rata 10-15 ton setiap bulannya dikirim (ke Arab Saudi)," ujar salah seorang pelaku usaha pasta bawang merah, Dien ketika dihubungi, Sabtu (16/5).

Dien menceritakan, ekspor pasta bawang merah pertama kali resmi dilaunching pada Desember 2019. Selanjutnya, berturut-turut hingga Maret 2020, total yang dikirim sudah mencapai 14 ton.

"Cuma memang karena kendala COVID-19 ini, permintaan terhenti sementara. Terakhir kami ekspor awal April lalu," tambahnya.

Berdasarkan data Kementerian Pertanain (Kementan), produksi bawang merah Brebes mencapai 290.813 ton per tahun, dengan luas tanam sekitar 24.783 hektare.

Tingginya produktifitas bawang merah Brebes menjadikan Brebes sebagai penyangga kebutuhan nasional, yakni sebesar 30% untuk nasional dan 60 persen untuk Jawa Tengah.

Kendati ekspor sementara berhenti, Dien dari Badan Usaha Milik Petani (BUMP), Perusahan Sinergi Brebes Inovatif memastikan usaha olahan pasta bawang merah tetap berlangsung. Pasalnya, permintaan dalam negeri terhadap pasta bawang merah cukup tinggi, yakni 2-3 ton perbulan.

"Kalau dalam negeri, Alhamdulillah masih berjalan terus. Permintaan tetap ada baik lewat online, pasar tradisional juga pasar ritel. Dibandingkan dengan permintaan ekspor, permintaan dalam negeri untuk pasta bawang ini relatif lebih rendah, tapi lumayan," katanya.

Karena itu, pihaknya tengah mengupayakan agar masyarakat bisa lebih mengenal pasta bawang merah dengan lebih baik. Sebab, selain lebih ekonomis pasta bawang merah juga bisa disimpan lebih lama sebagai bumbu dapur.

"Kami berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membantu promosi usaha pengolahan bawang merah sehingga masyarakat bisa lebih mengenal dan lebih tertarik ke produk olahan pasta ini," ujar Dien.

"Misalnya difasilitasi untuk bisa berproduksi di skala industri dan juga dengan chef (juru masak)," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik menyampaikan, sesuai amanat Undang-undang tentang Hortikultura (UU no 13 tahun 2010) , Kementan akan fokus membina pelaku UMKM. Baik dari budidaya hingga penanganan hasil olahan.

"Bentuk dorongan yang diberikan adalah fasilitasi sektor hilirisasi melalui pengolahan hasil panen sampai ke pemasaran. Tujuannya, untuk meningkatkan capacity building individu sehingga memiliki kapabilitas dalam persaingan usaha, dan produknya berdaya saing tinggi," kata Yasid.

Menurut Yasid, hal ini sangat penting mengingat para pelaku UMKM di Indonesia cukup besar jumlahnya dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Apalagi seperti Brebes merupakan daerah sentra bawang merah maka perlu didukung adanya pengembangan inovasi lain seperti pasta bawang ini," pungkasnya.

KEYWORD :

Jawa Tengah Olahan Bawang Merah Pasta Bawang Merah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :