Sabtu, 27/04/2024 06:48 WIB

Kemendes PDTT Ajak UGM untuk Maksimalkan Dana Desa 2021

Pengunaan dana desa ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal sesuai dengan kebutuhan desa, kearifan desa dan budaya desa

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar didampingi Sekjen Anwar Sanusi teleconference dengan Rektor UGM Panut Mulyono (Mugi/Humas Kemendes)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, didampingi Sekretaris Jendral, Anwar Sanusi, dan pejabat tinggi madya menggelar teleconference dengan Rektor Universitas Gadjah Mada Prof Panut Mulyono di Ruang Kendali Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dann Transmigrasi (Kemendes PDTT), Rabu (13/5/2020).

Pertemuan itu bertujuan untuk lakukan kerja sama reformulasi program peruntukkan pembangunan perdesaa lima tahun ke depan, utamanya dana desa.

Untuk diketahui, agenda pembangunan nasional yang akan dimulai pada 2021 ini meliputi pembangunan SDM unggul dan berdaya saing perdesaan, reformasi sistem jaring pengaman sosial (JPS) desa, pengembangan wisata desa dan pengembangan ekonomi perdesaan.

Gus Menteri, sapaan akrabnya, memaparkan, untuk tahun 2020, kebijakan dana desa itu difokuskan tiga hal, yaitu penanganan Covid-19, Padat Karya Tunai Desa dan Bantuan Langsung Tunai. Jika dikalkulasi itu menggerus sekitar 50 persen dari besaran dana desa

"Untuk itu, ada sekitar 50 persen ruang fiskal desa yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin seperti recovery (pemulihan-red) pasca Covid-19 ataukah untuk ketahanan pangan," kata Gus Menteri.

Gus Menteri menuturkan, Peraturan Menteri Desa (Permendes) soal Dana Desa saat ini memang terkesan menyamakan kondisi desa-desa di Indonesia, yang notabene karakter setiap desa itu berbeda-beda, termasuk soal kearifan dan budaya desanya.

Olehnya, Kemendes PDTT, kata Gus Menteri, berharap dari kerja sama dengan UGM ini nantinya akan ada telaah secara akademis untuk membuat semacam klastering desa yang nantinya berimplikasi pada alokasi dana desa.

Dan tentunya, ada regulasi seperti Permendes yang memberi ruang karakter desa yang berjumlah sekitar 74 ribu itu.

Gus Menteri menambahkan, pada kenyataanya sejauh ini dampak yang dirasakan oleh desa belum signifikan. Meskipun kita juga harus objektif, ada beberapa hal yang dihasilkan dari penggunaan dana desa.

“Impact-impact atas dana desa, memang belum begitu signifikan. Misalnya, terkait dengan penurunan kemiskinan, terkait dengan peningkatan industri, banyak hal yang belum. Oleh karena itu, UGM kami mintai kerjasamanya secara akademik untuk sama-sama mencari reformulasi program dan skala prioritas pembangunan perdesaan lima tahun ke depan, sehingga penggunaan dana desa bisa maksimal,” kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Dana Desa ini seksi, kata Gus Menteri, untuk itu perlu ada patokan yang jelas. Pengunaan dana desa ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal sesuai dengan kebutuhan desa, kearifan desa dan budaya desa.

"Dana Desa harus sesuai dengan kebutuhan desa tapi dengan catatan tidak berseberangan dengan strategi pembangunan nasional," tandas Gus Menteri.

Rektor UGM Panut Mulyono sendiri mengapresiasi permintaan Kemendes PDTT ini. Pihaknya bakal lakukan sejumlah langkah taktis untuk percepatan pemenuhan permintaan kerja sama ini dengan berkoordinasi dengan pejabat Kemendes terkait.

 

 

KEYWORD :

Kinerja Menteri Desa UGM Panut Mulyono Dana Desa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :