Sabtu, 27/04/2024 07:26 WIB

Ekspor Produk Olahan Kelapa Asal Sulteng Meningkat Triwulan Pertama 2020

pada Mei 2020 pengajuan sertifikasi ekspor untuk komoditas tersebut sebanyak 153,6 ton dengan nilai Rp45 miliar ke AS, Maroko dan Inggris.

Produk olahan kepala. (Foto: Barantan)

Luwuk, Jurnas.com – Provinsi Sulawesi Tengah boleh berbangga sebagai salah satu sentra kelapa nasional. Saat ini tidak hanya mampu memasok kebutuhan domestik, namun juga sudah mampu memasok kebutuhan pasar global.

Dahulu hanya ekspor komoditas tersebut hanya berupa kelapa biji utuh tanpa sabut, kini dengan bekerjasama dengan instansi terkait dan investor, saat ini sudah ekspor dalam bentuk olahan.

Baru-baru ini Karantina Pertanian Palu kembali melepas ekspor komoditas olahan kelapa berupa tepung kelapa sebanyak 50 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp 810 juta ke negara Jerman.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil melalui keterangan tertulisnya, Kamis (7/5) menyebutkan bahwa ekspor komoditas tepung kelapa ini termasuk baru dan trennya terus meningkat.

Jenis komoditas ini pertama kali diekspor pada Agustus 2019, dan terus berlanjut hingga akhir Desember 2019.

Tercatat pada sistem IQFAST di Karantina Pertanian Palu, sebanyak t423,6 ton dengan nilai sebesar Rp7 miliar berhasil dibukukan tahun lalu.

"Triwulan pertama tahun ini atau dimasa pandemi, permintaan tepung kelapa tetap meningkat. Tercatat 859,8 ton yang sudah difasilitasi oleh Karantina Pertanian Palu. Semoga tren tetap terjaga kedepan," kata Jamil.

Saat ini, sejumlah negara menjadi pelanggan tetap produk olahan kelapa asal Sulteng ini, di antaranya Amerika Serikat (AS), Jerman, Prancis, Denmark, Vietnam, Belanda, Kroasia Belgia dan Brasil.

Hingga Maret 2020, kata Jamil, nilai ekonomi komoditas tersebut sekitar Rp13,9 miliar.

Sesuai perannya sebagai otoritas karantina dan fasilitator pertanian di perdagangan internasional, Barantan terus lakukan penguatan kesisteman agar sertifikasi yang dikeluarkan dapat diakui negara mitra dagang.

Selain itu, untuk pelaku usaha agribisnis pihaknya juga telah menerapkan digitasi layanan yang terintegrasi. Sehingga seluruh proses permohonan tindakan karantina dapat dilakukan secara dalam jaringan atau daring.

Kepala Karantina Pertanian Palu, IB Harry Soma Wijaya menambahkan, pada Mei 2020 pengajuan sertifikasi ekspor untuk komoditas tersebut sebanyak 153,6 ton dengan nilai Rp45 miliar ke AS, Maroko dan Inggris.

Selain tepung kelapa, terdapat produk baru yang menjadi komoditas unggulan ekspor dari Sulteng. Produk olahan lain asal kelapa ini adalah Virgin Coconut Oil (VCO) dan Coconut Oil (CO).

Negara tujuan ekspor untuk produk ini adalah Meksiko dan Pakistan. "Sinergisitas dengan pemangku kebijakan di Sulteng akan terus ditingkatkan agar produk baru inipun dapat segera menembus negara lain," tutup Soma.

KEYWORD :

Virus Corona Produk Olahan Olahan Kelapa Sulawesi Tengah Ali Jamil




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :