Sabtu, 20/04/2024 21:48 WIB

Kasus Virus Corona di Lebanon Menurun

Tim Kementerian Kesehatan Lebanon terus melakukan tes virus acak di Baalbek, Zahle, Tripoli, dan Akkar. Kampanye serupa dilakukan di Beirut, bagian dari Gunung Lebanon dan selatan.

Viru corona atau COVID-19 (Foto: Shutterstock)

Beirut, Jurnas.com - Jumlah kasus padami virus corona (COVID-19) di Lebanon menurun untuk pertam kalinya. Akhir pekan lalu dilaporkan kasus infeksi dari virus mematikan itu hanya satu.

Pada Minggu (19/4) jumlah total kasus dari virus yang pertama kali muncul di Wuhan pada akhir Desember lalu itu sekitar 673 orang. Sementara jumlah kematian tetap di angka 21 jiwa.

Tim Kementerian Kesehatan Lebanon terus melakukan tes virus acak di Baalbek, Zahle, Tripoli, dan Akkar. Kampanye serupa dilakukan di Beirut, bagian dari Gunung Lebanon dan selatan.

"Hasil tes ini diharapkan dapat membantu memverifikasi kemungkinan infeksi masyarakat dan kasus yang tidak diumumkan, untuk menentukan arah pandemi di Lebanon, dan memutuskan langkah yang harus diambil," kata Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hassan.

Abdul-Rahman Al-Bizri, spesialis penyakit menular dan anggota komite krisis Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan bahwa jumlah kasus virus corona menurun merupakan merupakan indikasi yang sangat penting.

"Kami melewati periode di mana jumlah kasus meningkat. Kami mulai menuruni piramida. Jika jumlahnya terus berkurang, ini berarti bahwa kami mengendalikan pandemi tersebut dan akan segera mengurangi pembatasan yang diberlakukan kepada warga Lebanon," katanya.

"Kami tidak akan menerapkan kekebalan kawanan karena kami mengikuti langkah-langkah keras. Hal ini dapat menyebabkan pembukaan kembali negara secara bertahap," sambungnya.

Berkenaan dengan tes acak yang sedang berlangsung, Bizri mengatakan: "Tes ini memberi kita gambaran tentang status infeksi yang terjadi dan bukan apa yang akan terjadi. Hasil mereka tidak berarti ada perubahan pada data saat ini."

Sementara itu, pada Minggu (19/4), toko roti di Lebanon mengurungkan niatnya untuk menunda distribusi ke supermarket dan toko-toko meski biaya distribusi yang tinggi.

Awalnya, toko roti mengatakan akan menaikkan harga sepotong roti yang dikirim ke toko-toko dan supermarket dari sekitar LBP 1.500 menjadi LBP 1.750 atau sekitar USD1,16.

Namun, pemilik toko roti mencabutnya kembali setelah mendapat tekanan dari Kementerian Ekonomi dan Pemerintah Daerah. Harga yang lebih tinggi disebut akan menambah kekhawatiran warga Lebanon. (Arab News)

KEYWORD :

Virus Corona Lebanon Hamad Hassan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :