Sabtu, 20/04/2024 23:32 WIB

Saudi Beli Senjata Rp290 Triliun untuk Gempur Yaman

Pabrikan senjata terkemuka di Inggris diketahui telah menjual senjata sejumlah £15 miliar atau Rp290 triliun, sejak mulai melakukan agresi brutal ke Yaman.

Ilustrasi senjata

London, Jurnas.com - Pabrikan senjata terkemuka di Inggris diketahui telah menjual senjata sejumlah £15 miliar atau Rp290 triliun, sejak mulai melakukan agresi brutal ke Yaman.

Menurut laporan The Guardian, pada Selasa (14/4) kemarin, yang dikutip Press TV pada Rabu (15/4), data ini diperoleh dari Sistem Luar Angkasa Inggris (BAE) yang dianalisis oleh Kampanye Melawan Perdagangan Senjata Inggris (CAAT).

Jumlahnya termasuk £2,5 miliar atau Rp48 triliun dalam pendapatan yang diterima perusahaan dari penjualan senjata Saudi pada 2019.

Penjualan itu terjadi meskipun ada keputusan Pengadilan Banding Inggris pada Juni tahun lalu, bahwa semua ekspor senjata Inggris yang dapat digunakan melawan Yaman harus dihentikan.

Andrew Smith dari CAAT mengatakan, "Lima tahun terakhir telah terlihat krisis kemanusiaan yang brutal bagi rakyat Yaman, tetapi bagi BAE, bisnis seperti biasa. Perang hanya mungkin terjadi karena perusahaan senjata dan pemerintah yang terlibat bersedia mendukungnya."

Data lebih lanjut menunjukkan bahwa nilai sebenarnya dari penjualan senjata Inggris ke Arab Saudi jauh lebih besar dari nilai total £5,3 miliar dari lisensi ekspor negara itu sejak Maret 2015, ketika Riyadh dan koalisi sekutunya meluncurkan kampanye militer.

Kesenjangan ini disebabkan oleh fakta bahwa senjata juga telah dijual ke kerajaan Saudi di bawah lisensi terbuka, yang mengizinkan penjualan tanpa mencatat biaya di bawah total ekspor resmi.

"Angka-angka ini memperlihatkan hubungan yang nyaman antara rezim Saudi dan BAE. Tetapi mereka juga menyiratkan bahwa nilai penjualan senjata Inggris jauh lebih besar daripada angka yang ditunjukkan pemerintah,” tambah Smith.

Riyadh adalah pembeli terbesar ketiga BAE. Perusahaan mempertahankan dan memasok pesawat tempur Tornado ke kerajaan, dan memberikan "kemampuan operasional" untuk Angkatan Udara dan Angkatan Lautnya.

Diketahui, Perang Yaman yang mendapatkan dukungan Inggris, Amerika Serikat dan negara-negara Barat, telah menewaskan puluhan ribu rakyat Yaman dan membuat setidaknya 80 persen dari 28 juta penduduk Yaman bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup.

Pemerintah Inggris mendapat kecaman karena terus melakukan penjualan senjata ke rezim Saudi, sementara ada laporan luas bahwa senjata itu digunakan untuk melawan warga sipil Yaman dan infrastruktur non-militer.

KEYWORD :

Arab Saudi Penjualan Senjata Inggris Yaman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :