Sabtu, 27/04/2024 09:49 WIB

Ilmuwan Rusia Kembangkan Obat Virus Corona dari Darah Korban

Para ilmuwan percaya bahwa obat ini akan sepenuhnya steril dan non-pirogenik

Ilustrasi Ilmuwan (foto: Tass)

Jakarta, Jurnas.com - Para ilmuwan dari Institut Ilmu Biologi Kimia dan Obat-Obatan Fundamental Rusia dari Akademi Ilmu Pengetahuan siap mengembangkan obat virus corona, berdasarkan darah korban koronavirus, dalam 30 hari.

"Obat eksperimental untuk terapi infeksi virus corona spesifik akan menjadi bagian yang diperkaya dari imunoglobulin antivirus darah manusia, diekstraksi dari plasma pasien yang pulih dari virus corona. Pengembangannya diperkirakan akan memakan waktu 30 hari," bunyi pernyataan institut, dilansir Tass pada Kamis (02/04).

Menurut para ilmuwan tersebut, sekitar 500 ml plasma darah yang selamat dari virus corona diperlukan untuk menyembuhkan pasien lain.Obat ini diharapkan dapat diberikan secara intravena.

Para ilmuwan percaya bahwa obat ini akan sepenuhnya steril dan non-pirogenik. Untuk mengembangkan obat, para ilmuwan membutuhkan 6 juta rubel ($ 76.482) dalam pendanaan.

Pada akhir Desember 2019, otoritas China memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang wabah pneumonia yang sebelumnya tidak diketahui di kota Wuhan, di China tengah.

Sejak itu, kasus virus corona baru - bernama COVID-19 oleh WHO - telah dilaporkan di setiap sudut dunia, termasuk Rusia.

Pada 11 Maret 2020, WHO menyatakan wabah korona sebagai pandemi. Hingga saat ini, lebih dari 850.000 orang telah terinfeksi di seluruh dunia dan lebih dari 42.000 kematian telah dilaporkan.

Sejauh ini, total 2.777 kasus virus korona telah dikonfirmasi di Rusia, dengan 190 pasien telah pulih dari penyakit. Data terbaru negara itu menunjukkan 24 kematian di seluruh negeri.

KEYWORD :

Virus Corona Ilmuwan Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :