Jum'at, 19/04/2024 05:33 WIB

Disebut Salah Urus Corona, Iran Kecam Propaganda AS

Pernyataan Pompeo itu mencuat setelah hampir semua negara di dunia memfokuskan segala upaya dan kekuatan untuk menahan penyebaran COVID-19 yang cepat.

Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif (Foto: Andreas Gebert/Reuters)

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengecam Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo karena menyebar propaganda tingkat ketiga terhadap Teheran di tengah dunia sedang sibuk memerangi pandemi virus corona.

"Bahkan pandemi tidak akan menghentikan @SecPompeo dari semburan propaganda tingkat ke-3," tulis Zarif setelah Pompeo mengklaim bahwa  Presiden Iran, Hassan Rouhani salah penanganan virus corona.

"Orang bertanya-tanya apakah dia Sec of State atau Sekretaris Hate," kata Zarif, menambahkan bahwa propaganda tersebut tidak akan berhasil mengalihkan perhatian dari reputasinya yang buruk sebagai penghasut perang dan promotor terorisme ekonomi Amerika.

"Tidak ada jumlah trolling yang akan menutupi penghasut perangnya yang terkenal & #EconomicTerrorism; membunuh orang tak berdosa & menghalangi perang global melawan # COVID19," tulis Zarif.

Pernyataan Pompeo itu mencuat setelah hampir semua negara di dunia memfokuskan segala upaya dan kekuatan untuk menahan penyebaran COVID-19 yang cepat.

Di Iran, perjuangan melawan virus yang bertama kali diindentifikasi di Wuhan itu sangat sulit karena terhambat sanksi ekonomi Washington yang paling keras.

Selama sepekan terakhir, seruan meningkat di panggung internasional yang meminta AS agar mencabut sanksi ilegal, yang  menghambat akses Teheran untuk menyelamatkan pasokan medis pada saat kritis saat ini.

Berpaling dari seruan tersebut, AS malah mengklaim kesiapan untuk membantu Iran. Presiden Donald Trump mengatakan, yang harus Iran lakukan hanyalah bertanya.

Teheran menolak tawaran Washington selama tidak ada artinya selama Washington mempertahankan larangan ekonomi dan mencegah Iran dari menggunakan sumber dayanya sendiri dalam perang melawan penyakit itu.

KEYWORD :

Mohammad Javad Zarif Amerika Serikat Mike Pompeo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :