Sabtu, 20/04/2024 11:01 WIB

Aptehindo Desak Pemerintah Galakkan Gernas Teh

Nugroho mendesak pemerintah mengubah kebijakan tentang penerapan PPN 10% yang sangat memberatkan petani teh dan pelaku agribisnis teh lainnya menjadi PPN 0% atau PPN tidak dipungut.

Perkebunan teh (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Asosiasi Petani Teh Indonesia (Aptehindo) mendesak pemerintah segera menerapkan Gerakan Nasional (Gernas) Teh seperti Program Gernas Kakao di Sulawesi Selatan untuk memperbaiki agribisnis teh. 

"Pemerintah harus menyediaan bibit unggul teh yang lebih tahan kemarau dan berproduktivitas tinggi," ujar Ketua Umum Aptehindo, Nugroho B, Koesnohadi dalam acara Fokus Group Discussion (FGD) yang bertema "Strategi Pengembangan Agribisni Teh dalam Rangka Meningkatkan Nilai Ekspor 4 Kali" di Jakarta, Kamis (27/2).

"Pemerintah juga harus menyeiakan bantuan pupuk/sarana produksi dan elatihan Teknik Budidaya Teh yang baik (Good Agriculture Practices) terhadap petani teh Indonesia," sambungnya.

Nugroho juga mendesak pemerintah mengubah kebijakan tentang penerapan PPN 10% yang sangat memberatkan petani teh dan pelaku agribisnis teh lainnya menjadi PPN 0% atau PPN tidak dipungut.

"Pemerintah sebaiknya meningkatkan Bea Masuk (import duty) teh curah dari 20% menjadi 40%; mengingat import duty Bangladesh 89%, India 114%, Turki 145%, dan Vietnam 50% guna menekan impor teh," Nugroho.

Bukan hanya itu, Nugroho juga memintah Pemerintah Daerah agar dapat menetapkan Upah Minimum  Regional (UMR) khusus untuk sektor perkebunan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) agar selalu lebih rendah dari UMR yang ditetapkan di sektor industri guna menekan biaya produksi teh agar terhindar dari kerugian.

KEYWORD :

Agribisni Teh Asosiasi Petani Teh Indonesia Nugroho B Koesnohadi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :