Sabtu, 20/04/2024 18:46 WIB

Angka Kasus Virus Corona di China Menurun

Komisi Kesehatan Nasional China, melaporkan kasus baru virus tersebut turun dari angka sebelumnya 2.641 menjadi 2.009. Begitu juga angka kematian, dari sebelumnya 143 menjadi 142.

Seorang pria membeli masker di sebuah toko obat setelah wabah virus corona baru dan penutupan kota, di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, pada 29 Januari 2020. (Foto: Reuters)

Shanghai, Jurnas.com - Jumlah kasus baru virus corona di China turun sedikit pada Minggu (16/2), setelah lebih dari tiga minggu setelah pusat penyebaran wabah dikunci dan seorang turis China meninggal karena virus tersebut di Prancis.

Virus corona yang muncul di pasar satwa liar di provinsi Hubei, Cgina tengah, menjadi tantangan Partai Komunis yang berkuasa untuk menghentikan penyebaran virus tersebut, sementara pada saat yang sama meminimalkan kerusakan pada ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Dilansir dari Reuters, angka-angkat terbaru Beijing menunjukkan 68.500 orang yang terinfeksi dan 1.665 orang tewas akibat virus corona yang sebagian besar di Hubei.

Komisi Kesehatan Nasional China, melaporkan kasus baru virus tersebut turun dari angka sebelumnya 2.641 menjadi 2.009. Begitu juga angka kematian, dari sebelumnya 143 menjadi 142. Semua kecuali empat kematian baru di Hubei.

Provinsi dan ibukotanya, Wuhan, disegel dan dikunci sejak 23 Januari, di mana sekolah, kantor dan pabrik ditutup dan sebagian besar perjalanan dihentikan.

Virus ini diyakini memiliki masa inkubasi 14 hari yang kelihatannya mengindikasikan sudah menyebar sejak penguncian diberlakukan.

"China harus memperkuat kepemimpinan terpadu upaya untuk mengendalikan epidemi," kata Presiden China, Xi Jinping dalam komentar yang dilaporkan oleh kantor berita Xinhua.

Di luar Cina daratan, ada sekitar 500 kasus di sekitar dua lusin negara dan wilayah, dengan empat kematian di Jepang, Cina yang dikuasai Hong Kong, Filipina, dan sekarang Prancis.

Dalam kasus di Prancis, seorang lelaki Tionghoa berusia 80 tahun meninggal di rumah sakit Paris karena infeksi paru-paru akibat virus yang mirip flu. Kematian akibat wabah tersebut merupakan yang pertama di Eropa.

"Kita harus menyiapkan sistem kesehatan kita untuk menghadapi kemungkinan pandemi penyebaran virus, dan oleh karena itu penyebaran virus di seluruh Prancis," kata Menteri Kesehatan Prancis, Agnes Buzyn.

Robin Thompson, seorang ahli epidemiologi matematika di Universitas Oxford Inggris, mengatakan bahwa dengan hampir 50 kasus di Eropa, kematian tidak mengejutkan.

"Namun, hal yang paling penting untuk ditunjukkan adalah bahwa masih belum ada penularan dari orang ke orang di Eropa," katanya.

KEYWORD :

Darurat Virus Corona Presiden China Xi Jinping Provinsi Wuhan Korban Tewas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :