Sabtu, 20/04/2024 05:07 WIB

Serangan Dunia yang Menyasar Infrastruktur Iran Diklaim Berasal dari AS

Pada 8 Februari, layanan internet Iran mengalami gangguan selama beberapa jam akibat serangan cyber DDoS yang ditangani dengan cepat. 

Serangan denial-of-service (DDoS) yang didistribusikan menyebabkan situs web menjadi tidak terjangkau setelah sejumlah besar permintaan informasi dikirimkan kepada mereka, menyebabkan server yang menampung mereka gagal.

Teheran, Jurnas.com - Kepala Organisasi Pertahanan Sipil Iran, Gholam-Reza Jalali, mengatakan serangan cyber berskala besar yang baru-baru ini menyasar infrastruktur Republik Islam kemungkinan berasal dari Amerika Serikat (AS).

Dinukil dari Press TV, pada 8 Februari, layanan internet Iran mengalami gangguan selama beberapa jam akibat serangan cyber DDoS yang ditangani dengan cepat. 

"Sangat sulit dan memakan waktu untuk melacak sumber serangan siber. Perusahaan Infrastruktur Telekomunikasi saat ini sedang mempelajari dan mencari sumber serangan cyber baru-baru ini terhadap negara, tetapi analisis kami adalah bahwa AS adalah asalnya," kata Jalali pada Kamis (13/2).

"Serangan dunia maya Amerika telah digagalkan oleh unit pertahanan dunia maya kami," katanya, tetapi pada saat yang sama memperingatkan bahwa serangan baru-baru ini mungkin dilakukan untuk mempelajari kelayakan serangan yang lebih besar.

"Karena AS gagal memberikan tanggapan militer terhadap penembakan baru-baru ini terhadap kendaraan udara tak berawak mereka di perairan Iran serta serangan rudal kami di pangkalan Ain al-Assad di Irak, mereka merespons negara kami melalui tekanan ekonomi berkelanjutan dan serangan dunia maya," kata Jalali.

Namun begitu, Jalali mengatakan, Iran berhasil mengendalikan serangan tersebut dan meminta Teheran mempercepat upayanya untuk meluncurkan Jaringan Informasi Nasional dalam upaya untuk mempertahankan layanan dalam kasus serangan lebih besar.

Meskipun serangan DDoS 8 Februari ditangani dengan segera menggunakan Benteng Teknologi Informasi Iran, yang dikenal sebagai DEJFA, serangan itu masih memengaruhi beberapa penyedia layanan di Iran, termasuk dua operator seluler terkemuka.

Penyerang DDoS biasanya menggunakan komputer yang dibajak atau terinfeksi virus untuk menargetkan situs web. Selama serangan seperti itu, situs web menjadi tidak terjangkau setelah sejumlah besar permintaan informasi dikirimkan kepada mereka, menyebabkan server yang menampungnya gagal.

Iran sebelumnya telah melaporkan serangan dunia maya yang disponsori oleh Amerika Serikat dan rezim Israel yang telah menargetkan infrastruktur informasi utamanya.

Serangan DDoS pada bulan September menargetkan situs web Iran yang terlibat dalam perdagangan mata uang digital. Pihak berwenang mengatakan serangan itu 20 kali lebih kuat dari serangan serupa di negara lain.

KEYWORD :

Serangan Dunia Maya Amerika Serikat Gholam-Reza Jalali




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :