Rabu, 24/04/2024 22:28 WIB

Ekspor Baja Iran Meningkat Tajam di Bawah Sanksi AS

Menurut statistik yang dirilis oleh tambang Iran dan grup logam IMIDRO, produsen utama mengekspor 675.000 ton baja pada bulan pertama tahun ini.

Ilustrasi pembuat baja (Foto: IRNA)

Teheran, Jurnas.com - Sanksi keras Amerika Serikat (AS) yang dikenakan pada industri baja Iran akhir tahun lalu gagal berdampak pada sektor yang melihat ekspor logam strategis melonjak 93% pada Januari.

Menurut statistik yang dirilis oleh tambang Iran dan grup logam IMIDRO, produsen utama mengekspor 675.000 ton baja pada bulan pertama tahun ini.

"Mereka juga mengekspor 5,88 juta ton baja jadi dan setengah jadi dalam 10 bulan pertama tahun Iran saat ini hingga 20 Januari, meningkat 25% pada tahun itu," kata laporan itu.

Angka-angka itu tidak termasuk ekspor pabrik-pabrik sektor swasta kecil Iran yang seperti produsen Iran lainnya mengirim sebagian besar produk mereka ke Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Pabrik baja Iran sedang memantau pasar global untuk setiap celah dari jatuhnya ekspor China di tengah epidemi virus corona.

China adalah pengekspor baja terbesar di dunia, tetapi pesanan luar negeri untuk baja China dilaporkan menurun. Menurut S&P Global Platts, Turki, Iran dan Rusia berlomba untuk mengisi celah di pasar.

Logam industri Iran, khususnya baja, adalah target terbaru dalam kampanye tekanan maksimum pemerintahan Trump, tetapi para pejabat mengatakan sektor ini tidak terpengaruh dan terus tumbuh.

Pada Desember, pemerintah Gedung Putih meluncurkan salvo terbaru dalam kampanye karena memperingatkan terhadap ekspor bahan pembuatan baja ke Iran.

Departemen Luar Negeri AS memperingatkan bahwa siapa saja yang terlibat dalam transfer atau ekspor ke Iran elektroda grafit dan kokas jarum, yang merupakan bahan penting untuk industri baja Iran berpotensi mendapatkan hukuman.

Namun, Menteri Perindustrian, Tambang dan Perdagangan Iran, Reza Rahmani mengatakan, produsen Iran telah memperoleh teknologi untuk membuat elektroda grafit.

Iran adalah produsen baja terkemuka di dunia, dengan para pejabat mengatakan ekspor terus berlanjut meskipun ada sanksi AS.

Negara ini berencana untuk meningkatkan produksi baja menjadi 55 juta ton per tahun pada tahun 2025, dimana 20 hingga 25 juta ton akan dialokasikan untuk ekspor.

Wakil Menteri Perindustrian, Tambang dan Perdagangan  Iran, Jafar Serqini mengatakan Iran saat ini memiliki kapasitas produksi baja 35 juta ton. Ekspor baja Iran akan melebihi 11 juta ton tahun ini, naik 30 persen dari 8,5 juta ton tahun lalu, katanya.

Sementara sektor logam Iran menghadapi tantangan sanksi AS, para pakar industri mengatakan industri akan terus tumbuh bahkan dalam skenario terburuk.

KEYWORD :

Amerika Serikat Ekspor Tambang Asia Tenggara Timur Tengah Ekspor Baja Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :