Kamis, 25/04/2024 17:18 WIB

Syahrul Yasin Limpo Stabilisasi Harga Bawang Putih dan Cabai di Solo

Syahrul melepasakan bawang putih sebanyak 12 ton dengan harga Rp30 ribu per kg.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo melakukan stabilisasi harga cabai dan bawang putih di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah pada Kamis 13 Februari 2020. (Foto: Jurnas/Ist)

Surakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Wakil Walikota Surakarta, Ahmad Purnomo dan Anggota Komisi IV, DPR RI Luluk Nurhamida melakukan stabilisasi bawang putih dan cabai di Pasar Gede Surakarta, Kamis (13/2).

Operasi Pasar di Solo raya ini dilakukan secara serentak di lima Pasar, yaitu pasar Gede, Rusukan, Ledoksari, Harjodaksino dan Pasar Gading.

Dalam acara stabilisasi tersebut, Syahrul melepasakan bawang putih sebanyak 12 ton dengan harga Rp30 ribu per kg, cabai rawit merah dan cabai besar sebanyak 10 ton dengan harga masing-masing Rp35 ribu per kg dan Rp30 ribu per kg.

Syahrul menegaskan bahwa salah satu tugas negara adalah menyediakan kebutuhan pangan masyarakat yang melimpah dengan harga terjangkan.

"Tugas negara hanya satu, mengurusi rakyat, bagaimana negara ini makin aman terpenuhi kebutuhannya, salah satunya soal pangan. Inilah menjadi tujuan stabilisasi hari ini. Peran negara menyediakan pangan dengan harga normal," tegas Syahrul.

"Ini perintah Bapak Presiden Jokowi, jika ada masalah langsung turun menyatu dengan pemerintah daerah, kekuatan negara dan stakeholder," sambungnya.

Menurut Syahrul, kenaikan harga bawang putih saat ini bukalah disebabkan minimnya pasokan, melaikan masifnya pemberitaan virus corona. Sehingga besar kemungkinan terjadi penahanan stok ke pasar oleh distributor.

"Mau ada dan tidak virus corona stok bawang putih kita tetap aman. Stok saat ini ada 84 ribu-120 ribu ton. Jadi kenapa terlalu panik. Mungkin panik karena distrubutornya kasih keluar sedikit-sedikit agar harga makin mahal," ujarnya.

Syahrul mengatakan, stok bawang putih Februari hingga ke depannya aman. Sebab di akhir Februari hingga Maret akan terjadi panen raya yang diproyeksikan akan mencapai 50 ribu ton.

Namun begitu, Syahrul memerintahkan Dirjen Hortikultura dan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) untuk memastikan harga dua komoditas bawang putih dan cabai mencapi angka normal.

Ia juga mengajak pemerintah daerah, TNI, Polri, perbankan dan asosiasi petani untuk turun tangan bersama menjamin kelancaran ketersediaan dua komoditas bahan dapur tersebut.

"Asosiasi, pedagang dan Bulog mari kita sama-sama turun. Pak Walikota juga kita turun, mau KUR berapa saya siapkan. Dengan KUR kita juga bisa bangun jembatan atau penampung hasil produksi petani agar ke depan stok pangan kita aman, harga tidak lagi dimainkan," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Surakarta, Ahmad Purnomo sangat mengapresiasi upaya nyata Kementan dalam menstabilkan harga bawang putih dan cabai di Kota Surakarta dengan melakukan Operasi Pasar.

Ia juga tak menampik bahwa kenaikan harga bawang putih saat ini disebabkan karena berita hoaks terkait virus corona, bukan karena minimnya pasokan.

"Untuk bawang putih, Solo raya itu umumnya konsumen, tidak ada produsen. Stok bawang putih sebenarnya masih cukup, namun kenaikan harga saat ini karena adanya berita hoax yaitu virus corona," katanya.

Kemudian terkait cabai, Purnomo menyebutkan produksi petani sebenarnya masih cukup, sehingga kenaikan harga saat ini disebabkan karena rantai pasok dari petani ke pengepul lalu ke pasar yang cukup panjang.

"Jadi untuk antisipasi gejolak harga, kami usulkan agar di Kota Surakarta dibangun Dolog sebagai penampung hasil panen petani. Ke depan stok dan harga aman, petani, konsumen dan pegadang sama-sama diuntungkan," tuturnya.

Sementara itu, Agung juga mangatakan bahwa pihaknnya sudah melakukan stabilitasi harga di DKI Jakarta pada 30 Januari hingga sekarang. Kemudian juga melakukan stabilisasu di Sumbar dan Jambi.

"Yang kami inginkan adalah harga bawang putih dan cabai rawit merah bisa turun. Bawang putih mencapai Rp30 ribu per kg, cabai rawit merah 35 ribu per kg dan cabai merah keriting Rp30 ribu per kg. Kita upayakan terus menerus. Mulainya hari ini, tapi kita akan lanjutkan sampai harga stabil," kata Agung.

Ia juga mengatakan sudah mengidentifikasi daerah lainnya yang mengalami gejolak untuk dua komoditas tersebut, seperti di Ternate, Manado, Pontianak, Palembang dan Bandung.

"Ini tentunya juga akan kita perhatikan ke depan," kata Agung.

KEYWORD :

Stabilisasi Harga Bawang Putih Jawa Tengah Syahrul Yasin Limpo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :