Jum'at, 19/04/2024 14:32 WIB

Kunjungi Petani Karanganyar, Syahrul Yasin Limpo Serahkan KUR Rp4,82 Miliar

Kementan sudah menyiapkan anggaran KUR sebesar Rp50 triliun.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyerahkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani jagung di Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, Rabu (12/2).

Karanganyar, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyerahkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 4,82 miliar kepada 271 petani, di Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, Rabu (12/2).

Penyerahan KUR dengan bungan 6% kali ini merupakan kolaborasi Kementerian Pertanian (Kementan) dengan BNI yang dilakukan secara simbolis.

Selain menyerahkan KUR, Syahrul menyalurkan bantuan pembiayaan lainnya berupa polis asuransi pertanian untuk petani jagung, polis Asuransi Usaha Tanaman Pangan (AUTP) 9.133 hektare senilai Rp1.644 miliar, klaim AUTP sebesar Rp1.319 miliar seluas 254,11 hektare.

Menurut Syahrul, program KUR adalah salah satu upaya negara menghadirkan kesejahteraan bagi para petani di seluruh Indonesia dan membangun pertanian yang maju, mandiri dan modern.

Saat ini, Kementan, sudah menyiapkan anggaran KUR sebesar Rp50 triliun yang masing-masing di BNI Rp20 triliun, BRI Rp10 triliun dan Bank Mandiri Rp20 triliun.

"Kegiatan hari ini adalah bagian dari tekad kami agar besok rakyat dan masyarakat tani bisa mendapatkan keuntungan, kesejahteraan dan ekonomi yang harus lebih baik dibandingkan hari-hari sebelumnya," kata Syahrul.

"Jadi, saya sangat mendorong penggunaan KUR ini. Manfaatkan KUR dengan sebaik-baiknya," tegas pria kelahiran Sulawesi Selatan itu.

Ia menegaska, program KUR merupakan implementasi nyata arahan Presiden Jokowi untuk meningkatkan produksi pangan agar dapat menghidupi rakyat Indonesia 267 juta jiwa.

Kepala Dinas Pertanian Karanganyar, Siti Maesaroh mengapresiasi program KUR sebagai Gerakan Menyongsong Pertanian. Pasalnya, pemerintah pusat melalui Kementan memberikan subsidi bunga KUR hanya sebesar 6% dari bunga umumnya mencapai 14%.

"Melalui KUR ini, petani mendapatkan kemudahan akses pembiyaan yang cukup murah. Bunga hanya 6% yang disubsidi Kementerian Pertanian. Dengan KUR, petani juga mendapat pendampingan teknologi sehingga petani ke depan menggunakan teknologi 4.0 atau modern dalam berbudidaya. Petani semakin sejahtera," katanya.

Sementara itu, Direktur Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah dan Jaringan BNI, Tambok P Setyawati menyebutkan Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi agar memajukan digitalisasi dan mekanisasi pertanian guna meningkatkat produksi dan kesejahteraan petani.

Target penyaluran KUR BNI tahun 2020 secara nasional adalah Rp 22 triliun, untuk area Yogyakarta dan sekitarnya sebesar Rp1,5 triliun, Semarang Rp 1,6 triliun danJawa Tengah secara keseluruhan sekitar Rp 3,1 triliun.

"Kita tidak hanya menyalurkan KUR, tetapi juga melakukan pendampingan agar petaninya juga makin produktif, hasil lebih tinggi dan biaya lebih rendah, sehingga lebih efisien dan petani semakin sejahtera," tuturnya.

Dalam acara ini, sambung Tambok, BNI memberikan bantuan CSR berupa RITx Soil dan Weather Sensor yang digunakan untuk merekam kondisi lahan secara realtime dan memprediksi cuaca yang presisi sehingga petani dapat mengoptimalisasi produksi komoditasnya.

"Pemberian CSR kepada kelompok tani ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani penerima KUR di sektor produksi serta menambah portofolio penyaluran KUR oleh BNI," ujarnya.

"Dan dengan KUR, para petani mendapatkan akses pembiayaan yang mudah dan murah dan juga petani mendapat pendampingan. Dengan demikian produksi pangan semakin meningkat dan kesejahteraan petani pun naik," tambah Tambok.

Di tempat yang sama, Direktur Pembiayaan Pertanian Kementan, Indah Megahwati menambahkan selain sosialisasi KUR, kegiatan ini juga menyampaikan pentingnya peran teknologi menuju pertanian 4.0.

"Kami mengimbau kepada kepala-kepala dinas, penyuluh, kepala BPP, agar selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan bank. Jadi ada informasi terbaru yang mereka dapat. Karena Pertanian kita itu sebenarnya sudah ada saling keterkaitan antara pembiayaan dengan teknologi," tutur Indah.

Ia menegaskana Kementan selalu mendukung kegiatan yang menyongsong era pertanian 4.0 karena memiliki manfaat yang luar biasa untuk para petani. Program KUR dipastikan mendorong petani untuk menerapkan teknologi pertanian 4.0 karena memperoleh kemudahan pembiayaan dan pendampingan.

"Kita akan adakan lagi kegiatan seperti ini. Agar alat-alat yang ada bisa berguna buat kelompok-kelompok tani kita. Mereka bisa membeli melalui KUR. Dan akan terhubung dengan kita," tegasnya.

Hadir pada kegiatan ini Inspektur Jenderal Kementan, Justan Riduan Siahaan, Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan, Suwandi, Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, Dirjen Perkebunan Kasdi Subagiyono dan Kepala Dinas Pertanian Jawa Tengah, Suryo Banendro.

KEYWORD :

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Kredit Usaha Rakyat Karanganyar Jawa Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :