Jum'at, 19/04/2024 04:43 WIB

Kemendes Bertekad Kembangkan Kawasan Perdesaan

pihaknya diperintahkan untuk mengembangkan Kawasan Perdesaan untuk mendukung berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan baru 

Direktur Jenderal PKP Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini

Bogor - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengingatkan jajaran di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) untuk utamakan gotong royong dalam melaksanakan semua program kerja yang telah direncanakan.

Hal ini dikatakan Menteri Halim saat membuka secara resmi Rapat Koordinasi Internal Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP) di Hotel Rancamaya, Bogor, Senin (10/2) malam.

"Mari kita bekerja sama dengan semangat gotong royong untuk wujudkan semua program kerja," kata Menteri Halim.

Direktur Jenderal PKP Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini mengatakan, sesuai dengan mandat RPJMN 2015 - 2019, pihaknya diperintahkan untuk mengembangkan Kawasan Perdesaan untuk mendukung berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan baru (PKW/Pusat Kegiatan Wilayah) atau yang dikenal dengan sebutan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN), yang meliputi : Ex- Kawasan Minapolitan, Agropolitan, KEK, PKSN KPBPB (Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas), KAPET (Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu), PKN (Pusat Kegiatan Nasional), Daerah Tertinggal dan Daerah Perbatasan.

Ditjen PKP memprogramkan untuk mengurangi desa tertinggal sampai 5.000 desa, namun realisasi lebih banyak yaitu 6.518 desa. Program meningkatkan desa mandiri menjadi 2.665 desa dari target hanya 2.000 desa. Terakhir sukses menumbuhkan 40 kawasan pusat pertumbuhan.

"Capaian kinerja 2017-2019, jumlah lokasi KPPN yang diberikan bantuan menunjukkan peningkatan sejak tahun 2017, dari 44 KPPN di 33 Pustum menjadi 60 KPPN di 40 Pustum pada Tahun 2019," kata Harlina.

Jenis kegiatan/bantuan mengalami peningkatan dari 104 kegiatan pada tahun 2017 menjadi 289 kegiatan pada tahun 2019.

Alokasi anggaran tahun 2017 di lokasi KPPN sebesar Rp44,6 Miliar dan pada tahun 2019 meningkat hampir 4 kali lipat atau menjadi sebesar Rp184,7 Miliar.

Harlina menuturkan, target yang dicanangkan oleh Ditjen PKP tahun 2020-2024 adalah pengentasan 10.000 Desa Tertinggal dan meningkatkan 5.000 Desa Mandiri. Selanjutnya revitalisasi 60 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional.

Selain itu, menargetkan revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama untuk kategori berkembang, dari 200 pada tahun 2019 menjadi 300 pada tahun 2024. Kategori maju, jadi 200 pada tahun 2024 yang sebelumnya hanya 120 pada tahun 2019.

Ditjen PKP pun menargetkan lima lokasi pembangunan kawasan perdesaan tahun 2020 yaitu
1. Kawasan Agropolitan Tanjung Lagon di Banyuasin, Sumatera Selatan.
2. Kawasan Sentra Peternakan Mandiri di Pamekasan, Jawa Timur.
3. Kawasan Perdesaan Rasau Jaya di Kubu Raya, Kalimantan Barat.
4. Kawasan Perdesaan Agropolitan Lipunoto di Buol, Sulawesi Tengah.
5. Kawasan Perdesaan Tanaman Pangan di Maluku Tengah, Maluku.

"Kegiatan prioritas tahun 2020-2024 adalah penguatan kelembangaan BUMDes Bersama, peningkatan kapasitas SDM, peningkatan kerja sama dan kemitraan," tandas Harlina.

Rakor Internal Ditjen PKP ini juga dihadiri oleh Staf Khusus Mendes PDTT yaitu Ahmad Iman, Abdul Malik Haramain, dan Dodik Wijaya serta seluruh jajaran di lingkungan Ditjen PKP.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Desa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :