Kantor Federasi Sepakbola Dunia (FIFA)
Zurich, Jurnas.com - FIFA mengakhiri intervensi enam bulan dalam federasi sepak bola Afrika, setelah misi untuk mempercepat reformasi sepakbola di benua itu berhasil diselesaikan.
FIFA juga mengkonfirmasi bahwa peran sekretaris jendralnya Fatma Samoura sebagai delegasi umum untuk Afrika telah berakhir pada 1 Februari 2020 lalu.
Sebelumnya, badan sepak bola dunia itu mengambil alih sepak bola Afrika setelah skandal korupsi yang melibatkan Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) tahun lalu, termasuk tuduhan terhadap presiden CAF Ahmad Ahmad yang dia bantah.
FIFA mengkonfirmasi pada saat itu bahwa Ahmad, mantan menteri kabinet di Madagaskar asalnya, sedang diselidiki oleh komite etiknya meskipun ia tidak ditangguhkan. Ahmad juga ditahan sementara dan diinterogasi oleh otoritas Prancis pada Juni lalu sebagai bagian dari penyelidikan korupsi.
Dikutip dari Reuters pada Senin (3/2), sejumlah proposal diajukan kepada komite eksekutif CAF di Rabat pada Minggu kemarin setelah misi berakhir.
Pengajuan proposal termasuk pembentukan sekelompok wasit profesional, yang dibiayai oleh FIFA dalam kemitraan dengan CAF, dan dana sebesar US$1 miliar untuk berinvestasi dalam infrastruktur, termasuk stadion, di semua 54 asosiasi anggota Afrika.
Badan sepak bola Afrika juga diusulkan untuk membuat liga pan-Afrika, yang disinggung oleh presiden FIFA Gianni Infantino dalam pidatonya, dan mencari inisiatif baru untuk menghadirkan sepak bola perempuan.
"FIFA puas bahwa upaya bersama yang dilakukan dengan CAF telah dilakukan dan disampaikan dalam kerangka waktu yang diusulkan awal," kata FIFA dalam keterangannya.
"Hal itu menegaskan kembali komitmen FIFA untuk siap membantu sepak bola Afrika untuk membantu dalam proses meningkatkan levelnya ke puncak dunia," tandas lembaga tersebut.
KEYWORD :FIFA Sepak Bola Afrika
