Sabtu, 20/04/2024 19:10 WIB

Menristek Ingin Indonesia Setop Impor Satelit

Dia berharap lembaga itu dapat memprioritaskan pengembangan satelit yang tidak hanya sebagai penguatan sistem komunikasi, tapi juga kepentingan keamanan dan komersial.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro (Foto: BKKP)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro meminta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) untuk mengembangkan satelit secara lebih masif.

Dia berharap lembaga itu dapat memprioritaskan pengembangan satelit yang tidak hanya sebagai penguatan sistem komunikasi, tapi juga kepentingan keamanan dan komersial.

"Tentunya diharapkan adalah satelit yang nantinya punya kapasitas besar yang tidak hanya digunakan untuk keperluan pertahanan tapi juga kepentingan komersial," kata Menteri Bambang dalam pernyataan pada Rabu (29/1) di Jakarta.

Bambang mengatakan, saat ini Indonesia masih bergantung pada penyedia maupun pemilik satelit yang umumnya berasal dari luar, sehingga mengimpor jasa dari pemanfaatan satelit dari luar negeri.

Karena itu, dia berharap Indonesia dapat berupaya meningkatkan kemampuan dalam negeri untuk menyediakan citra satelit, sehingga memaksimalkan kemandirian bangsa untuk pemanfaatan satelit yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Kita sebagai negara yang berada di garis khatulistwa banyak memiliki keistimewaan. Selain memiliki iklim tropis, curah hujan dan suhu stabil tapi juga memiliki keistimewaan lain. Indonesia merupakan lokasi yang strategis untuk membangun bandar antariksa untuk peluncuran roket," jelas dia.

Menteri Bambang menambahkan Indonesia dirasa perlu memiliki dan mengembangkan sebuah alat teknologi yang berdampak pada kemajuan serta ketahanan negara. Salah satu contohnya pesawat tanpa awak atau drone.

Dia mengatakan ke depan Indonesia melalui Lapan perlu memfokuskan diri untuk menghadirkan teknologi drone, yang akan menjadi tren di masa mendatang.

Sementara Kepala Lapan Thomas Djamaluddin membenarkan bahwa Menteri Bambang telah mengarahkan LAPAN agar fokus pada pengembangan satelit, didukung dengan pesawat tanpa awak.

Dia menyebut Lapan kini menjadi koordinator dalam program pengembangan satelit dalam Prioritas Riset Nasional 2020-2024, yaitu membuat satelit komunikasi orbit rendah konstelasi.

"Pada prioritas riset nasional nanti, tentu di dalamnya bukan hanya untuk komunikasi tapi satelit untuk penginderaan jauh juga menjadi program yang terus dilanjutkan," terang Thomas.

KEYWORD :

Satelit Pertahanan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :