Sabtu, 20/04/2024 11:38 WIB

Menlu Zarif: Iran Buka Pintu Dialog dengan Semua Tetangga

Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan Riyadh siap melakukan pembicaraan dengan Teheran, tetapi tergantung pada Iran.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif (Foto: Presstv)

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menegaskan kembali kesiapan Negeri Para Mullah untuk melakukan pembicaraan dengan semua tetangganya di tengah ketegangan di wilayah Teluk Persia.

"Iran tetap terbuka untuk berdialog dengan tetangga-tetangganya, da menyatakan kesiapan kami untuk berpartisipasi dalam pekerjaan pelengkap apa pun yang menjadi kepentingan kawasan," kata Zarif di akun Twitternya pada Kamis (23/1).

"Kami juga menyambut setiap langkah yang mengembalikan harapan kepada rakyatnya dan memberi mereka stabilitas dan kemakmuran," sambungnya. 

Twit dalam bahasa Arab itu ditujukan ke negara-negara Arab pesisir Teluk Persia. Kicauan itu terjadi sehari setelah Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan Riyadh siap melakukan pembicaraan dengan Teheran, tetapi tergantung pada Iran.

Namun, diplomat tinggi Arab Saudi itu mengatakan bahwa prasyarat untuk berdialog adalah agar Republik Islam tidak boleh melanjutkan agenda regionalnya melalui kekerasan.

Berbicara dari Forum Ekonomi Dunia di Davos, ia mengaku senang kawasan itu menghindari eskalasi dengan Iran. Disebutkan bahwa sudah banyak negara yang menawarkan jasa untuk menengahi pembicaraan dengan Teheran.

Sementara itu, Kepala Staf presiden Iran, Mahmoud Vaezi, mengatakan, Teheran dan Riyadh harus bekerja sama untuk mengatasi masalah yang dihadapi kedua negara.

"Hubungan antara Iran dan tetangganya Arab Saudi seharusnya tidak menjadi seperti hubungan antara Teheran dan Amerika Serikat. Teheran dan Riyadh harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah mereka," kata Vaezi pada Rabu (22/1)

Pada sebuah acara di kota India, Mumbai pada Jumat berkoordinasi dengan Asosiasi Industri Semua India (AIAI), Zarif juga menyuarakan kesiapan Iran  mengadakan pembicaraan dengan Arab Saudi dan negara-negara Teluk Persia lainnya untuk mempromosikan keamanan regional.

Zarif menambahkan bahwa Iran juga telah mempresentasikan proposal tentang cara-cara untuk membangun perdamaian di Selat Hormuz.

Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB yang ke 74 pada September 2019, Presiden Hassan Rouhani mengatakan sebagai pelayan keamanan maritim di Teluk Persia dan Selat Hormuz, Iran mengajak semua negara yang terkena dampak perkembangan di kawasan strategis untuk bergabung dengan inisiatif perdamaian regional, yang dijuluki Hormuz Peace Endeavour (HOPE).

Inisiatif Iran muncul ketika Washington membujuk sekutu-sekutunya bergabung dalam koalisi maritim yang konon berupaya meningkatkan keamanan di Teluk Persia, setelah menuduh Teheran otak serangan terpisah terhadap kapal minyak di Teluk Oman pada Mei dan Juni.

Teheran telah berulang kali mengatakan orang luar tidak hanya tidak dapat melindungi wilayah itu, tetapi juga akan memicu ketegangan di sana. Iran percaya bahwa negara-negara di kawasan itulah yang dapat memastikan perdamaian regional.

Sebelum inisiatif Hormuz, Iran sudah menawarkan untuk menandatangani perjanjian non-agresi dengan semua negara di kawasan Teluk Persia.

Zarif juga mengatakan pada akhir Mei 2019, Iran mencari yang terbaik dari hubungan dengan negara-negara pesisir Teluk Persia dan akan menyambut setiap proposal untuk dialog dan de-eskalasi ke arah itu. (Press TV)

KEYWORD :

Arab Saudi Javad Zarif Teluk Persia Timur Tengah Faisal bin Farhan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :