Selasa, 23/04/2024 16:51 WIB

Tak Ada Kepastian AS, Korea Utara Bersiap Tembakkan Rudal

Dalam dua tahun tarakhir, Korea Utara sudah berani mengambil langkah sepihak, termasuk menghentikan uji coba nuklir dan misilnya, demi membangun kepercayaan AS. Sebaliknya, Washington justru menodong Pyongyang.

Rudal Hwasong-15 milik Korea Utara yang diduga digunakan dalam peluncuran uji coba terbaru pada Rabu, 29 November 2017 (KCNA / Reuters)

Pyongyang, Jurnas.com - Pemerintah Korea Utara tidak akan lagi terikat oleh komitmen terhadap denuklirisasi dan akan mencari jalan baru setelah Amerika Serikat (AS) mengabaikan batas waktu hingga akhir tahun untuk melakukan perundingan nuklir.

Begitu kata utusan misi diplomatik Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ju Yong-chol, pada Konferensi Perlucutan Senjata yang didukung PBB di Jenewa, Selasa (21/1).

"Kami tidak memiliki alasan untuk terikat secara sepihak lagi dengan komitmen dimana pihak lain gagal untuk menghormati," ujar Ju Yong-chol yang mengutuk sanksi paling brutal dan tidak manusiawi AS terhadap Pyongyang.

"Jika AS tetap dalam kebijakan bermusuhan seperti itu terhadap DPRK, tidak akan pernah ada denuklirisasi Semenanjung Korea. Jika AS mencoba  menegakkan tuntutan sepihak dan terus memberlakukan sanksi, Korea Utara akan mencari jalan baru," katanya.

Ia mengatakan, dalam dua tahun tarakhir, Korea Utara sudah berani mengambil langkah sepihak, termasuk menghentikan uji coba nuklir dan misilnya, demi membangun kepercayaan AS. Sebaliknya, Washington justru menodong Pyongyang.

"Washington justru merespons dengan mengancam Korea Utara secara militer dengan melakukan puluhan latihan skala besar dan latihan militer bersama skala kecil (dengan Korea Selatan), yang dijanjikan presiden AS sendiri untuk dihentikan," katanya

Gertakan itu setelah Pyongyang berbulan-bulan menyerukan pada AS untuk melonggarkan sanksi yang dijatuhkan pada Korea Utara atas program nuklir dan rudal balistiknya agar diplomasi berjalan

Sebelumnya, dan pada akhir pertemuan puncak antara pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dan Presiden AS, Donald Trump, Pyongyang membuat komitmen luas terhadap denuklirisasi. Rincian spesifik sedang dikerjakan dalam pembicaraan tingkat rendah, yang gagal karena Washington menolak melonggarkan sanksi Korea Utara.

Pyongyang mengambil langkah sepihak sebagai tanda niat baik dalam proses diplomasi dengan AS sejak 2018. Pyongyang menghentikan uji coba nuklirnya sejak 2017.

Dalam menghadapi kekerasan hati Washington, Kim Jong menetapkan batas waktu akhir tahun bagi AS untuk mengadopsi tindakan timbal balik atau melupakan pembicaraan.

Korea Utara juga telah memperingatkan pada Desember tahun lalu untuk mengambil jalan baru yang tidak ditentukan jika Washington gagal memenuhi harapannya dengan pendekatan baru untuk perundingan demiliterisasi.

KEYWORD :

Sanksi Amerika Serikat Kesepakatan Nuklir Korea Utara Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :