Peluncuran Falcon 9 dari SpaceX untuk sistem baru militer AS (foto: Mirror)
Jakarta, Jurnas.com - SpaceX berhasil melakukan uji coba peluncuran roket di Florida pada Minggu dalam uji terakhir kapsul ruang angkasa Crew Dragon-nya, yang membuktikan bahwa SpaceX dapat kembali membawa astronot ke luar angkasa dengan aman.
Untuk itu, SpaceX siap meluncurkan astronot pertama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dari wilayah AS untuk pertama kalinya sejak program pesawat ulang-alik berakhir pada 2011 lalu.
Administrator NASA James Bridenstine mengatakan masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, seperti beberapa tes parasut lagi, tetapi rintangan besar terakhir adalah peluncuran pada Minggu tersebut.
"Mengingat apa yang tampak sebagai tes yang sangat sukses, kami sekarang memiliki opsi," kata Bridenstine dilansir UPI, Rabu (22/01).
Namun, dia mengatakan NASA akan melanjutkan dengan membeli kursi tambahan dengan kapsul Soyuz Rusia untuk memastikan astronot Amerika memiliki akses ke stasiun ruang angkasa.
Roket Falcon 9 terangkat ke langit yang berangin dan berangin pada pukul 10.30 pagi. Sekitar 84 detik dalam penerbangan, kapsul terlepas dari roket. Delapan dari mesin SuperDraco SpaceX membawa kapsul ke ketinggian sekitar 25 mil dengan lebih dari 120.000 pound.
Musk juga mengatakan data yang mengalir kembali ke perusahaan ruang angkasa selama tes pada hari Minggu terlihat bagus. Dia mengatakan sensor di atas kapsul menunjukkan para astronot akan mengalami gravitasi Bumi 3,5 kali maksimum. Itu sebanding dengan hampir 7 G yang dialami oleh orang-orang yang menggunakan kapsul Soyuz Rusia yang dibatalkan pada Oktober 2018.
Selama pengujian, roket Falcon jatuh ke arah Samudra Atlantik, sebagian meledak dalam bola api, dan kapsul itu mendarat beberapa menit kemudian di laut berombak sekitar 20 mil lepas pantai.
KEYWORD :
Luar Angkasa Roket SpaceX
