Kamis, 25/04/2024 01:40 WIB

Syahrul Yasin Limpo Tekankan Pangan sebagai Simbol Perdamaian di Berlin

Negara maju harus memiliki komitmen yang kuat untuk membantu negara-negara berkembang dan terbelakang untuk dapat maju bersama melalui transfer ilmu pengetahuan, inovasi teknologi, keahlian, dan pengalaman.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menghadiri Global Forum Food and Agriculture 2020, di Berlin, Jerman.

Berlin, Jurnascom - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menghadiri Global Forum Food and Agriculture 2020, di Berlin, Jerman. Forum pertemuan dua tahunan Mentan sedunia.

Dalam forum tersebut, Syahrul dan delegasi Pemerintah Republik Indonesia, membawa tiga misi penting dalam kegiatan yang berlangsung 16-18 Januari 2020 tesebut. Pertama, menghilangkan batasan yang menghambat intervensi bantuan pangan bagi kemanusiaan.

Kedua, egara maju harus memiliki komitmen yang kuat untuk membantu negara-negara berkembang dan terbelakang untuk dapat maju bersama melalui transfer ilmu pengetahuan, inovasi teknologi, keahlian, dan pengalaman.

Ketiga, menjadikan pangan sebagai instrumen penting dan strategis sebagai bahasa perdamaian dunia. "Misi tersebut kami diusulkan untuk dideklarasikan dalam forum sebagai bagian dari kesepahaman bersama antara mentan sedunia," katanya.

Sekadar diketahui, forum global ke-11 untuk pangan dan pertanian tersebut mengangkat topik "Pertanian Menjadi Digital; Solusi Cerdas untuk Pertanian Masa Depan".

GFFA adalah konferensi internasional yang berfokus pada pertanyaan-pertanyaan sentral mengenai masa depan industri pertanian-pangan global.

Konferensi ini memberikan kesempatan bagi perwakilan dari dunia politik, bisnis, ilmu pengetahuan, dan masyarakat sipil untuk berbagi ide. Meningkatkan pemahaman tentang topik pilihan kebijakan pertanian saat ini.

KEYWORD :

Syahrul Yasin Limpo Simpol Perdamaian Global Forum Food and Agriculture




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :